Pembantu Dekan II fakultas Psikologi UNM mengundurkan diri dari jabatannya mengingat beban tugas yang harus diembannya selaku mahasiswa fakultas Kedokteran UNHAS pada program strata tiga.

Psikogenesis-, Keputusan Pembantu Dekan (PD) II, Widyastuti, S.Psi,M.Si,Psikolog untuk mundur dari jabatannya di benarkan Dekan Fak. PSIKOLOGI UNM, Prof.Dr.Syamsul Bahri Thalib,Drs,M.Si. Menurutnya, ibu wid (red-panggilan akrabnya) mengundurkan diri dikarenakan kesibukannya dalam melanjutkan studi S3nya di Fak. Kedokteran UNHAS yang telah sejak lama dipersiapkan olehnya. Dekan sendiri menyayangkan keputusan tersebut, karena kinerja ibu wid dinggapnya cukup baik.

Rapat senat (12/9/08), didalamnya telah diajukan beberapa calon PD II, tetapi belum ditetapkan siapa yang terpilih sebagai calon tetap. “Prosedur yang harus dilewati untuk menjabat PD II yakni bergelar S2 dan Lector, tidak dalam proses studi, dan memberikan surat pernyataan kesediaan menjadi PD II”, imbuh Dekan.

Harapan Dekan pada PD II yang baru nanti kedepannya yakni melakukan perbaikan demi perbaikan di area fakultas, hadir tepat waktu dan dapat mendesain program pembinaan pegawai dan staf. Selama 2 tahun terakhir pihak fakultas telah melakukan berbagai bentuk perbaikan, seperti perbaikan taman, dan selama dua tahun berturut – turut fakultas mendapat predikat sebagai fakultas terasri di tingkat universitas, diharapkan PD II yang baru dapat mendukung fakultas dalam mempertahankannya.

Ketua Maperwa Psikologi, Suti, ketika ditanyai mengenai kinerja PD II selama ini mengatakan PD II belum maksimal dalam menjalankan tugas dikarenakan job description yang tidak jelas. Menurutnya, PD II yang baru harus membuat perencanaan yang lebih matang mengenai administrasi keuangan dan melakukan penambahan pegawai atau staf tata usaha. PD II juga harus bisa teliti dan pintar membagi waktu antara masalah pribadi dan masalah pekerjaan.

Berbeda dengan ketua BEM Psikologi, Yasser Arafat, yang mengatakan bahwa alasan PD II mengundurkan diri dikarenakan adanya ketidakcocokan dengan Dekan dan PD yang lain. Keputusan ibu wid disayangkan, karena kinerjanya sangat baik, Misalnya, renovasi gedung BM, pembuatan proposal dan bantuan LCD, bahkan menggunakan uang pribadi agar dapat meminimalkan pengeluarkan fakultas untuk kegiatan kemahasiswaan.

Tetapi, keputusan tersebut dihargainya mengingat kesibukan ibu wid dalam mengajar dan tanggungjawabnya dirumah. PD II yang baru diharapkan dapat mengeluarkan dana kemahasiswaan yang dua triwulan belum cair serta menjalin komunikasi yang baik dengan rekan sejawat dan mahasiswa. (pS01)