
“Mereka meminta waktu untuk mencari orang” tambah lelaki yang telah bekerja di fakultas psikologi selama 10 tahun. Fachry Meminta pustakawan yang memiliki basic keperpustakaan, karena partner yang dulu bukan dari basic perpustakaan.
Pada tahun 2005 baru ada partner satu orang dan sekarang telah Almarhum, lalu ada Nurjannah, partner yang lain lagi tapi di tarik lagi ke keuangan fakultas psikologi, meskipun ada mahasiswa yang terkadang membantu di perpustakaan psikologi. Karena kendala pegawai terkadang satu dua jam bahkan satu hari perpustakaan fakultas psikologi tidak terbuka. Selain itu masih banyak buku-buku lama yang belum di data, bahkan buku yang masih baru hanya menjadi pajangan karena belum di input di komputer. “Bukan hanya di dalam perpustakaan psikologi saja yang saya urus melainkan di luar pun juga. Kalau di dalam saya menginput data, membuat kartu anggota perpustakaan psikologi secara manajerial, bahkan bersih-bersihnya juga saya yang melakukan. Sedangkan di luar saya juga yang mentransfer langganan jurnal dan mencari buku untuk koleksi di perpustakaan psikologi.” Jelas Fachry.
“Terkadang saya ingin meminjam buku tetapi perpustakaan psikologi belum terbuka hingga siang hari” Jelas seorang mahasiswa Fakultas Psikologi. “Padahal program yang sekarang digunakan terbilang cukup murah karena proposal yang masuk itu hanya 1 kali dan tidak ada lagi pengeluaran dana selama 10 bulan terakhir” papar Fachry saat dikonfirmasi mengenai dana yang dikeluarkan untuk sistem baru yang di terapkan di psikologi. (fH*)
Social Link