Ruangan BD 201 dan 202, yang merupakan tempat perkuliahan bagi mahasiswa Fakultas Psikologi, terlihat memprihatinkan. Tidak tersedianya sarana dan prasarana seperti AC, kipas angin, serta LCD, membuat kegiatan perkuliahan tidak berjalan dengan efektif. Baru-baru ini, terjadi kejadian yang cukup mengejutkan. anaifah Nur Ismi, salah seorang mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2010, tibatiba pingsan saat sedang mengikuti mata kuliah Psikologi Kepribadian 2.

Hal ini membuat mahasiswa dan dosen yang ada saat itu kaget. “Semua orang mungkin sudah tahu bahwa di BD sangat tidak efektif digunakan untuk belajar. Apalagi untuk kuliah siang. Menurut saya wajar saja jika ada beberapa mahasiswa yang lelah. Pada saat itu saya juga merasa lemas,oleh karena itu saya tidak tahan dan akhirnya pingsan,“ ungkap Ifah saat ditanya tentang kejadian yang menimpanya beberapa hari yang lalu tersebut. Suasana ruang perkuliahan yang panas, sesak oleh banyaknya mahasiswa, sangat mengganggu konsentrasi belajar mahasiswa.

Dengan kondisi seperti itu menurut Ifah, penyerapan ilmu dari mata kuliah yang sedang berlangsung, hanya 20% yang dapat ditangkap oleh mahasiswa. “Harapan saya, birokrat yang bertanggung jawab atas psikologi bisa memperhatikan keluhan-keluhan mahasiswa mengenai sarana dan prasarana di ruangan BD, lagi pula mereka belajar psikologi pendidikan, oleh karena itu mereka tahu bagaimana menunjang proses pembelajaran dalam ruangan kuliah.” Rohmah Rifani, S.Psi,Psikolog,selaku Pembantu Dekan II Bidang Sarana dan Prasarana Fakultas Psikologi UNM, ketika ditanya tentang masalah kurangnya sarana dan prasarana di ruangan BD, enggan memberi komentar.

 Selama ini, alasan pihak birokrasi sehingga tidak memenuhi sarana dan prasarana di ruangan BD, adalah terjadinya pencurian barang-barang seperti kipas angin dan LCD.“Setahu saya, memang ada beberapa barang yang dicuri seperti kipas angin dan LCD. Saya juga kurang tahu barang-barang itu dicuri atau dilepas,” jelas Wira Ardian, salah satu mahasiswa Psikologi.

Ruangan BD yang memang digunakan sementara oleh Fakultas Psikologi karena adanya pembangunan gedung Phinisi, seharusnya tidak menghambat disediakannya sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang proses belajar mahasiswa. “Tapi sebenarnya pemasangan sarana dan prasarana untuk ruangan di BD, memang hanya untuk sementara.Saya dengar-dengar kipas angin dan LCD akan dipasang tetapi akan dicari dulu pengamannya supaya tidak lagi dicuri,” ucap Ketua Bidang 3 BEM Fakultas Psikologi ini secara lebih lanjut. “Mungkin birokrasi agak enggan mengurusi sarana dan prasarana yang ada di ruang BD karena memang ruangan itu hanya digunakan untuk sementara.Karena Insya Allah, bulan Januari, gedung Phinisi sudah mulai digunakan dan gedung perpustakaan UNM, akan diberikan kepada Fakultas Psikologi” jelas Wira lagi. (cca/er)