Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (BEM F-Psi UNM) kembali melaksanakan Training Advokasi (TA) pada tanggal 14 Oktober 2012 yang bertempat di BM 101. Sejumlah temuan penting berhasil didapatkan. Usaha menumbuhkan sikap kritis mahasiswa dapat dinilai berhasil. Namun, akhir kegiatan yang tidak sesuai harapan turut mengurangi nilai dari pelaksanaan kegiatan ini.

Training Advokasi diutamakan untuk pengurus-pengurus lembaga tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada dari kalangan mahasiswa Psikologi UNM lainnya yang ingin mengikuti TA terlebih bagi mereka yang telah mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) karena TA ini merupakan tindak lanjut dari LDKM. Berdasarkan hasil MUMPSI tahun 2012, TA 2012 adalah kegiatan terakhir yang akan diadakan. Hal ini merupakan representasi dari usaha untuk menyederhanakan tahapan pengaderan di Fakultas Psikologi UNM. Adapun pelaksanaan TA kali ini mampu menjaring 20-an peserta untuk mencari informasi lalu memaparkannya kepada masyarakat Psikologi.

Untuk pemberian materi hanya dilaksanakan selama sehari dan dalam follow up TA kali ini dikhususkan pada gerak advokasi yang terkait isu-isu yang beredar di dalam fakultas. Ada dua tim yang dibentuk oleh BEM F.Psi UNM yaitu tim akreditasi dan tim bidik misi. Selama sebulan kedua tim ini diamanahkan untuk mencari informasi tentang isu-isu yang diberikan lalu mempresentasikannya di depan warga Psikologi.

“Tugas masing-masing tim diberikan sebuah surat keputusan untuk mencari data terkait isu-isu tersebut selama sebulan kemudian menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh BEM, khususnya divisi tiga”, ungkap Aswar Saputra selaku penanggung jawab training advokasi.

Salah satu hasil temuan tim akreditasi mengenai isu pemberian akreditasi “C” Fakultas Psikologi UNM selama tiga kali berturut-turut oleh BAN PT akan menyebabkan Fakultas Psikologi ditutup, ternyata hanya isu belaka. Tidak ada data maupun undang-undang tertentu yang  mengatur hal itu.

Adapun tim bidik misi menginformasikan bahwa terkait beasiswa bidik misi di Fakultas Psikologi, tidak jelas jumlah dan mahasiswa penerimanya. Salah satu rekomendasi dari tim ini ialah perlu ada publikasi yang jelas ke seluruh warga psikologi terkait beasiswa bidik misi dan beasiswa lainnya, baik daftar nama mahasiswa penerima beasiswa maupun jumlah biaya (beasiswa) yang diterima.

Keberadaan training advokasi ini mengarahkan peserta untuk mampu kritis secara cerdas dalam arti mampu memahami wacana dan memiliki sumber-sumber informasi yang jelas. Kami berharap dengan adanya training advokasi ini dapat meningkatkan sikap kritis mahasiswa tentang isu-isu yang terjadi di dalam fakultas juga menampilkan sebuah pendapat yang bukan hanya kuat secara argumen tetapi juga kuat secara kostitusi, dalam arti menghancurkan isu-isu dan menerangkan kepada masyarakat tentang yang terjadi  sebenarnya”, jelas Laode Irfan selaku koordinator tim advokasi bagian akreditasi.

Pelaksanaan training advokasi kali ini terkesan tidak sesuai harapan. Terjadinya beberapa kali penundaan pemaparan hasil kerja tim advokasi mengakibatkan TA baru berakhir Desember ini.

Pemaparan temuan tim advokasi juga terkesan tidak maksimal karena hanya dilihat oleh pengurus lembaga kemahasiswaan serta sebagian kecil mahasiswa. Minimnya partisipasi dan apresiasi warga psikologi terhadap kegiatan ini diindikasikan akibat kurangnya sosialisasi dan persiapan yang kurang maksimal. Bagaimanapun, sebagai ajang latihan untuk menumbuhkan jiwa kritis mahasiswa fakultas psikologi, kegiatan ini dapat dinilai berhasil. (YS/IZ)