Belum selesai persoalan tentang kebersihan, satu lagi permasalahan kini
dialami oleh warga Psikologi UNM seiring datangnya musim hujan. Tak lain,
persoalan begitu mudahnya kampus Psikologi dilanda banjir. Fenomena yang beberapa
tahun terakhir menjadi pemandangan yang sering terlihat (dan dialami) di kampus
Psikologi UNM.
Tingginya intensitas hujan, serta kurang optimalnya saluran air menjadi
alasan begitu mudahnya Fakultas Psikologi kebanjiran. Menurut Anhar Dana Putra atau yang akrab dipanggil Dajju, Fakultas
psikologi UNM sendiri memang sering kebanjiran, apalagi
kalau hujannya sudah
terlalu deras. “Hampir setiap tahun jika musim hujan tiba pasti
terjadi banjir. Sebelumnya memang sudah pernah di buat aliran
pembuangan tapi belum berfungsi dengan baik dan saat ini belum dibuatkan
aliran pembuangan yang baru,” ungkapnya.
Lebih lanjut mahasiswa angkatan 2006 ini menambahkan bahwa selain faktor
saluran air yang bermasalah, kebiasaan sebagian warga Psikologi yang sering buang
sampah sembarangan juga menjadi penyebab mudahnya banjir.
“Penyebab banjir sendiri adalah kurangnya kesadaran dari
orang-orang yang sering membuang sampah sembarangan. Walaupun
ada yang peduli tentang keadaan ini tapi biasanya cuman
sekedar omongan lewat saja tapi tidak di realisasikan, dan mungkin karena sudah telalu
sering kebanjiran sepertinya orang-orang sudah mulai terbiasa dengan hal itu,” tambah Dajju.
Mahasiswa lain yang ditemui pada Rabu (20/12) mengungkapkan ketidaknyamanan
dengan kondisi seperti ini. “Rasanya tidak sopan saja masuk ke kelas untuk belajar
dan bertemu dosen dan ternyata sepatu atau rok yang kita kenakan kotor terkena
cipratan air dari banjir,” tutur Ira
Maghfirah, mahasiswi Fakultas Psikologi UNM. Lebih lanjut ia berharap masalah
banjir yang ada di Fakultas Psikologi akan segera di selesaikan. (Kitapun
berharap sama-red).
(JJ & AR)
Social Link