(Makassar, 05/02)
Kurang
lebih dua pekan setelah pelaksanaan Inaugurasi Mahasiswa Baru Angkatan 2012
(Psytwetion-red), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi (BEM F-Psi) UNM
menghelat kegiatan pembacaan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kepanitiaan.
Berbeda dengan LPJ Inaugurasi beberapa tahun terakhir, LPJ Inaugurasi Mahasiswa
Baru Angkatan 2012 diterima oleh Badan Eksekutif Mahasiswa F-Psi UNM.
Jumat
(01/02) bertempat di ruang BM 101, pembacaan LPJ dimulai sekitar pukul 14.30
WITA. Setelah berlangsung kurang lebih selama 3 jam, Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Psikologi (BEM F-Psi) UNM menyatakan dan menetapkan bahwa LPJ
Inaugurasi 2012 diterima. Penetapan inikontan mengundang tepuk tangan meriah
dari mahasiswa yang hadir pada kegiatan tersebut, terutama dari mahasiswa baru
angkatan 2012.
“Kami
tentu saja puas dengan keputusan ini. Apalagi liat teman-teman tadi ketawa
semua, kayak terbayarkan mi capeknya teman-teman,”
ungkap Reza Arfan, yang ditemui usai kegiatan. Mahasiswa angkatan 2012 yang
juga menjabat sebagai (ex) Ketua Inaugurasi itu juga menambahkan tentang
dinamika, suka duka, yang telah dilalui oleh kepanitiaan mulai dari persiapan
hingga kegiatan Inaugurasi telah terlaksana. Menyikapi hasil pembacaan LPJ itu,
Reza mengungkapkan kepuasannya.
Pembacaan
LPJ Inaugurasi berjalan lancar dan kondusif. Walau demikian, beberapa
pertanyaan, kritik, dan saran turut disampaikan oleh peserta kegiatan. Salah
satu pertanyaan yang diutarakan oleh Dhanu, mahasiswa angkatan 2011, terkait
susunan urutan acara yang berbeda dari hasil Technical Meeting(TM). Perlu diketahui bahwa susunan acara yang
ditampilkan di Inaugurasi 2012 berbeda dengan hasil dari TM.
Band
angkatan 2011 yang semula dijadwalkan tampil di awal acara terpaksa dipindahkan
di akhir acara karena ada tuntutan dari kakak-kakak angkatan. Mewakili
teman-teman mahasiswa 2011, Dhanu menyampaikan keberatannya. Menurutnya, hal
ini tidak perlu terjadi bila hasil TM benar-benar disepakati. “Kenapa jalannya
acara tidak sesuai TM? Bagi kami ini tentu saja mengecewakan,” tegas Dhanu.
Komentar ini juga diamini oleh sejumlah peserta yang lain.
Menanggapi
permasalahan yang muncul selama pembacaan LPJ, semuanya dinyatakan telah
selesai seiring keputusan BEM F-Psi UNM yang menerima LPJ Inaugurasi Angkatan
2012. Hasil 66% (standar diterima 65%) yang didasarkan pada sejumlah kriteria
memperlihatkan bahwa Inaugurasi 2012 dinyatakan berhasil, walau terkesan
kritis.
Perbedaan
nyata dari pembacaan LPJ tahun ini
dengan tahun-tahun sebelumnya terlihat dari adanya kriteria yang disampaikan
oleh BEM, yang dalam hal ini diwakili oleh Muzakkar dan Rukiana sebagai
pengarah jalannya pembacaan LPJ. Penjelasan ini diapresiasi sangat baik oleh
peserta, karena pada tahun-tahun sebelumnya kriteria ini yang kurang jelas
disampaikan. “Iya tawwa, diterima LPJ
nya maba, bagus tawwa mereka ka jelaski kriterianya, semoga tahun depan bisa seperti ini lagi atau lebih
bagus malah”, ungkap salah satu peserta angkatan 2010 yang tidak ingin
disebutkan namanya.
Tentu
saja, hasil pembacaan LPJ Inaugurasi 2012 patut diterima oleh semua pihak dan
layak diapresiasi. Usaha menyelenggarakan kegiatan sebesar Inaugurasi yang
menggunakan banyak sumber daya harus dihargai. Keberhasilan mahasiswa angkatan
2012 adalah representasi keberhasilan Fakultas Psikologi menunjukkan diri di
khalayak umum. Selamat kepada Psytwetion,
selamat kepada BEM F-Psi UNM, jayalah Psikologi UNM. (‘aM)
Minim
Peserta
Diterimanya
LPJ Inaugurasi mahasiswa angkatan 2012 tentu saja mengundang pujian dan
apresiasi dari sejumlah mahasiswa Psikologi. Sayangnya, jumlah mahasiswa yang
hadir pada kegiatan pembacaan LPJ tidak cukup banyak. Peserta kegiatan yang
“hanya” berjumlah sekitar 40 orang memperlihatkan bahwa antusiasme warga
Psikologi terhadap pembacaan LPJ ini masih kurang. Mahasiswa baru yang
seharusnya menghadiri kegiatan pembacaan LPJ Inaugurasi yang telah mereka
adakan justru tidak sampai setengah dari total angkatannya yang hadir.
“Teman-teman banyak mi yang pulang
kampung,” ungkap Ari, perwakilan mahasiswa 2012 ketika ditanya tentang
keberadaan mahasiswa angkatan 2012 lainnya. “Fenomena” seperti ini tentu saja perlu
disikapi dengan bijak oleh petinggi lembaga kemahasiswaan kampus. Sangat baik
jika hal tersebut dapat segera dibenahi dan tidak terulang kembali. (‘aM)
Social Link