Rabu (09/10), Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) kembali mengadakan rapat bersama dengan seluruh LK termasuk juga BKM Fakultas Psikologi UNM setelah rapat pertama yang diadakan selasa lalu (08/10), untuk membahas tentang pengambilan sikap terkait dengan masalah eksternal kelembagaan Fakultas Psikologi. Adapun tujuan diadakannya rapat ini yaitu, agar semua elemen LK maupun BKM di Fakultas Psikologi mengetahui tentang masalah-masalah yang terjadi saat ini sehingga mereka bisa menentukan sikap dan mengupayakan agar dapat menyatukan satu suara.
“Semua elemen kemahasiswaan termasuk BKM kita undang untuk memaparkan tentang apa kejadian yang terjadi di eksternal Lembaga Kemahasiswaan supaya teman-teman juga tau masalah yang dihadapi di eksternal karena mereka adalah bagian dari Lembaga Kemahasiswaan, nah yang dituntut sekarang untuk mengambil sikap yaitu Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Psikologi” jelas Aluiyah Sinarsi selaku ketua Maperwa yang ditemui disela-sela kesibukannya.
Mengingat tujuan diadakannya forum ini untuk menyatukan suara mengenai pengambilan sikap terhadap masalah yang ada, ternyata ada beberapa suara dari LK yang tidak sejalan. Beberapa LK telah menentukan sikap dan memilih untuk independen, adapula yang memilih untuk ikut dengan aliansi. Pengambilan sikap ini tentunya sesuai dengan alasan masing-masing LK yang telah dipaparkan dalam forum. “diantara beberapa elemen Lembaga Kemahasiswaan yang ada di Psikologi itu semua terpecah-pecah, tidak satu suara. Makanya kita mencari upaya untuk menyatukan suara. Setelah rapat kedua mereka menyatakan bahwa semua BKM adalah independen termasuk Maperwa, jadi hanya BEM yang oposisi” sambung Ninis memperjelas.
Mengenai tidak sejalannya penentuan sikap yang diambil oleh LK Fakultas Psikologi juga dibenarkan oleh Laode selaku Presiden BEM Fakultas Psikologi “sebenarnya penentuan sikap BEM itu sudah semenjak bulan puasa, ketika masih tinggi-tingginya polemik tentang masalah yang ada. Adapun inisiatif dari teman-teman Psikologi UNM itu untuk menentukan sikap kita arahnya kemana? Sesuai hasil rapat ternyata teman-teman di BEM cenderung memilih untuk independen dan aliansi yang artinya tidak ingin bergabung dengan gerakan BEM UNM secara kelembagaan dalam bentuk apapun itu”
Selain hal diatas, ada beberapa hal yang dirasa mengganjal dalam penentuan sikap untuk masalah yang sedang terjadi saat ini. Hal tersebut yaitu, cara penentuan sikap BEM Psikologi yang masih mewarisi sikap kepengurusan periode sebelumnya. Seperti yang diungkapkan oleh Presiden BEM “semenjak sepeninggalan kepengurusan periode BEM sebelumnya, saya ngikut ke Ketua BEM sebelumnya. Sebenarnya ini sifat warisan yang menurut saya agak benar, ketika kita ikut aliansi. Adapun alas an memilih aliansi berdasarkan proses yang telah kita lalui bersama-sama. Kan, kemarin ada beberapa gerakan-gerakan, dan Psikologi ngikut ke aliansi dan memang kami menganggap gerakan aliansi adalah gerakan yang murni dan positif. Berangkat dari niat awal bahwa kita ingin penyatuan gerakan Sembilan Fakultas, karena kami merasa BEM UNM yang di ketuai oleh Sudirman tidak mampu menyatukan Sembilan Fakultas, makanya kami membentuk forum baru yang namanya aliansi untuk merangkul semua Fakultas”.
            Mengenai perbedaan pengambilan sikap LK Fakultas Psikologi, muncul pertanyaan yang cukup mencengangkan. Bagaimana sikap Fakultas Psikologi yang sebenar-benarnya? Bukankah tujuan diadaknnya forum tersebut untuk menentukan sikap dan mengeluarkan satu suara, dimana suara itu berasal dari elemen-elemen LK maupun BKM sebagai wakil masyarakat psikologi. Apakah karena kesalahan situasional maka terjadilah sebuah paham yang tidak sejalan dimana BEM memilih untuk beraliansi sedangkan Maperwa dan beberapa BKM lainnya memilih untuk independen? Jadi, bagaimana sikap “Masyarakat Psikologi” yang sebenarnya dalam pengambilan sikap mengenai masalah ini? Independen atau Aliansi. (WM)