Suasana Pleno II BEM-Maperwa

        Rabu (29/01/14), Majelis Permusyarawatan Mahasiswa (Maperwa) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi UNM mengadakan sidang pleno II. Bertempat di Gedung BM 101 F.Psi UNM kegiatan ini semulanya diadakan pada pukul 08.00 WITA, namun sempat tertunda karena belum korum hingga pukul 11.00 WITA.

       Laode Irfan selaku Presiden BEM F.Psi UNM dalam pemaparannya menjelaskan bahwa terjadi banyak perombakan dari struktur kepengurusan di tubuh BEM F.Psi UNM seperti Paras Putri menggantikan Rifkha Z sebagai bendahara umum, A. Albian menggantikan M. Shany K sebagai mentri sosial politik, Fitri Wahyuni menggantikan M Ihsan sebagai sekretaris kementrian, Adi Putra menggantikan A. M Khalid sebagai mentri pengembangan potensi, Rifkha Z menggantikan A M Apriansyah sebagai sekretaris kementrian pengabdian masyarakat dan beberapa penggantian lainnya.

     Lanjutnya, dari semua sektor kementrian BEM F.Psi UNM menurutnya masih kurang dalam menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya, namun semangat dalam menjalankan tugas patut diacungi jempol. Juga dibahas tentang kurangnya pemanfaatan sekretariat sebagai temapat penyatu pengurus secara emosional. Terpenting dari pemaparan tersebut membahas sikap BEM F.Psi UNM terhadap kinerja maupun kepangurusan BEM UNM. Dimana BEM F.Psi mengeluarkan ultimatum atas sikap tidak terpuji Presiden BEM UNM Sudirman terhadap ketua Maperwa F.Psi UNM.

     Ketua Maperwa F.Psi UNM Aluiyah Sinarsih M lewat pemaparannya menyampaikan bahwa dalam Lembaga Kemahasiswaan (LK) di Psikologi UNM terjadi kepincangan yakni kurangnya kordinasi sehingga terjadi banyak pelanggaran di wilayah teknis dan administrasi kegiatan. Bukan hanya itu tak luput pula dari pengawasan, beberapa kegiatan dalam program kerja BEM yang tidak sesuai dengan matriks dan kesepakatan pada saat rapat bersama. Kesibukan akan kegiatan-kegiatan internal BEM juga menjadikan kegiatan eksternal kurang fokus, seperti agenda pelaksanaan mubes yang baru-baru ini di cancel.

     Menanggapi hal tersebut, Laode Irfan memaparkan beberapa pertimbangan diundurkannya beberapa kegiatan BEM terkhusus Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) yang merupakan salah satu pengaderan wajib bagi Mahasiswa baru, pengunduran ini secara langsung akan berdampak pada pengunduran kegiatan-kegiatan setelah LDKM. pengunduran ini dimaksudkan agar kegiatan LDKM dapat berjalan dengan benar-benar efektif, melihat peserta dalam LDKM adalah adik-adik 2013 yang akan melanjutkan tongkat kelembagaan di F.Psi UNM. Pertimbangan lain dari pengunduran ini yakni pelaksanaan Psychocamp yang memiliki dampak negatif bagi Mahasiswa baru di fakultas Psikologi UNM (Lihat: Newsletter terbitan ke III).

     Selaku Menteri Kementrian Sosial Politik (Kemensospol), A. Albian Misuari mengharapkan kerjasama yang baik antara BEM dan Maperwa dimana dari tujuan awal lembaga kemahasiswaan adalah untuk memajukan fakultas psikologi, baik dari kinerja kepengurusan dalam hal ini organisasi maupun kegiatan-kegiatan kemahasiswaan seperti yang terlihat sekarang semakin menurunnya minat akan hal tersebut.

    Setelah dilaksanakannya Sidang Pleno II ini semoga kinerja Maperwa-BEM mampu memberikan kontribusi yang baik bagi kemajuan Fakultas Psikologi. (ANS)
Jayalah Psikologi UNM!