Setelah sempat ditunda karena kurangnya persiapan panitia dan jadwal kegiatan yang bersamaan dengan kegiatan lembaga kemahasiswaan yang lain, Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) 2014 ditetapkan akan diadakan pada tanggal 30 Oktober 2014. Namun, tiga hari jelang pelaksanaan kegiatan, pihak birokrasi belum memberikan izin.

Sebagai pengingat, Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) merupakan salah satu pengaderan wajib bagi mahasiswa di kampus Psikologi UNM sebagaimana yang ditetapkan melalui kegiatan Lokakarya Pengaderan yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk Program Kerja BEM Kema F.Psi UNM. Berdasarkan matriks kegiatan BEM, sedianya LDKM diadakan pada tanggal 24 – 26 Oktober 2014. Adapun melalui rapat antara Maperwa – BEM, disepakati bahwa waktu pelaksanaan LDKM 2014 diundur sepekan. Sampai berita ini diturunkan, belum ada kepastian izin pelaksanaan LDKM.

Ketua Panitia, Sappewali, menuturkan sejumlah persoalan yang sejak awal dialami kepanitiaan diantaranya adalah melesetnya waktu pelaksanaan kegiatan dari matriks kegiatan BEM Kema F. Psi. UNM. Hal tersebut disebabkan karena pembentukan panitia dilakukan hanya dalam selang waktu seminggu saja dari waktu kegiatan yang ditetapkan di matriks.

Tidak hanya waktu persiapan kegiatan yang sangat singkat, kepanitiaan LDKM 2014 juga harus menghadapi tekanan dari pihak birokrasi yang menolak menandatangani syarat administratif berupa proposal pelaksanaan kegiatan LDKM. Pihak birokrasi tidak setuju jika mahasiswa baru harus menginap. Padahal, konsep kegiatan hampir sama dengan LDKM tahun-tahun lalu.

Sejumlah spekulasi muncul tentang sikap birokrasi yang menolak untuk memberi izin pelaksanaan LDKM 2014. Yang pasti, penolakan ini berimbas pada penentuan tempat pelaksanaan kegiatan serta sejumlah persiapan teknis lainnya.

Sappewali mengaku kecewa dengan sikap BEM yang tidak terlalu mementingkan kegiatan ini dan merasa mereka melimpahkan semua tanggungjawab kegiatan kepada kepanitiaan. Ia menilai bahwa BEM kurang melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk pembina dan pihak birokrasi sebelum melaksanakan kegiatan.

“Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari Pak Dayat ternyata setiap BEM melakukan kegiatan salah satunya LDKM, itu sudah barang jadi. Artinya keputusan-keputusan untuk pelaksanaan kegiatan itu diluar daripada sepengetahuan pembina dan pihak birokrasi. Nanti sudah dibentuk (panitianya-red), ada keputusan-keputusan, baru dibawa ke pihak birokrasi atau ke Pak Dayat selaku pembina BEM” ungkapnya.

Presiden BEM KEMA F.Psi UNM, Mudassir Hasri Gani, yang dikonfirmasi melalui pesan singkat menuturkan bahwa pihak BEM selaku penanggungjawab utama kegiatan masih berusaha melakukan lobby dengan pihak birokrasi fakultas. “Kalo kami dari BEM berusaha melobi pihak birokrasi agar menyetujui harapan teman-teman panitia dalam pelaksanaan LDKM namun kami juga melihat dan mempertimbangkan apa yang menjadi pendapat birokrasi, tinggal menarik benang merahnya apa yang menjadi kebutuhan,” ungkapnya. (IMF/HK)