Hasil Rapat Kerja 16 – 18 Oktober 2014

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Psikogenesis Fakultas Psikologi UNM telah selesai melakukan Rapat Kerja (Raker) sebagai langkah awal memulai kepengurusan periode 2014-2015. Pada hari pertama, kegiatan diadakan di ruang BM 103. Selanjutnya, semua rangkaian kegiatan hingga selesai diselenggarakan di kediaman salah satu pengurus.

Raker yang diagendakan sebagai forum pemaparan rancangan program kerja pengurus selama satu tahun kepengurusan ini berjalan dengan lancar sekalipun memiliki kekurangan. Minimnya jumlah peserta yang hadir selain pengurus harian menyebabkan kurangnya timbal balik yang terjadi pada saat pengurus memaparkan program kerjanya.

Akhmad Saputra Syarif sebagai masyarakat psikologi yang hadir pada kegiatan tersebut mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi minimnya peserta kegiatan. “Pertama yang disesalkan adalah kurangnya masyarakat psikologi yang datang pada Raker tersebut. Saya tidak tau mi, apakah Psikogenesis yang kurang menganggap perlu kedatangan masyarakat psikologi sehingga kurang sosialisasi pada mereka atau masyarakat psikologi memang yang tidak antusias untuk datang, ujar mahasiswa angkatan 2010 itu.

Lebih lanjut mahasiswa yang akrab disapa Putra itu menuturkan bahwa pengurus lembaga kemahasiswaan secara umum juga tidak antusias dengan Raker Psikogenesis. Ia menunjukkan bahwa ketidakhadiran pengurus BEM selama pembahasan program kerja adalah suatu kelalaian. Menurutnya, sebagai lembaga kemahasiswaan tertinggi, Maperwa dan BEM seharusnya mengikuti rangkaian kegiatan.

Salah satu hasil Raker Psikogenesis periode ini adalah waktu pelaksanaan program kerja yang dipadatkan hingga delapan bulan. Yunita Danianti, selaku Pemimpin Umum LPM Psikogenesis mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan tindak lanjut pembahasan di Musyawarah Mahasiswa Psikologi (Mumpsi) Mei lalu.

“Itu awalnya dari Mumpsi kemarin toh, waktu Mumpsi di Malino. Ada pemaparannya Kak Ronny, mau diusahakan sejalan ki semua mulai dari Maperwa, BEM, dan BKM. Jadi diminta ki untuk samakan masa kepengurusannya. Psikogenesis mau memulainya dari sekarang”.

Singkatnya masa kepengurusan memaksa pengurus psikogenesis tahun ini untuk bekerja keras. “Ya jelas kita (pengurus psikogenesis-red) harus lebih kerja keras. Karena prokernya (program kerja-red) itu tidak dikurangi walau waktunya dipersingkat. Artinya itu diperpadat ki prokernya,” ungkap mahasiswi angkatan 2011 itu. (JJ/KAY)