Latihan
Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) 2014 baru saja usai. Mengangkat tema
“Menolak lupa, melawan diam: Diam atau Tertindas?” kegiatan ini berhasil
memantik rasa ingin tahu, minat, dan antusiasme peserta.
Kawasan
Benteng Somba Opu dipilih menjadi lokasi pelaksanaan hampir seluruh rangkaian
kegiatan. Walau sempat mengalami hambatan, kegiatan LDKM tetap dapat berjalan
lancar hingga selesai. Kegiatan yang diselenggarakan selama empat hari oleh
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema F.Psi UNM pada tanggal 30 Oktober – 02
November 2014 tersebut diikuti oleh 146 orang peserta yang didominasi oleh
mahasiswa baru angkatan 2014.
Sesuai
dengan tema yang diusung, konsep acara yang disajikan dalam kegiatan ini
bertujuan untuk menumbuhkan sikap kritis peserta. Aswar Saputra,
selaku panitia pengarah mengungkapkan bahwa salah satu fungsi kegiatan ini
adalah melatih mahasiswa sebagai calon pemimpin untuk peduli dan kritis.
Menurutnya, pemimpin yang baik itu tidak hanya mementingkan diri sendiri.
“Ya yang namanya
LDKM-kan selalu mengajarkan tentang bagaimana seharusnya mahasiswa, mereka
dilatih menjadi pemimpin yang tidak hanya
mementingkan diri sendiri tapi juga mementingkan orang-orang disekitarnya. Konsep yang
dibuat oleh panitia pengarah itu ingin memicu bagiamana daya kritis peserta itu
bisa terwujud” tutur mahasiswa angkatan 2010 ini.
Berbeda
dengan tahun sebelumnya, evaluasi materi pada LDKM kali ini bukan
berupa pemberian dan penilaian tugas tertulis tetapi dengan metode Focus
Group Discussion (FGD). Setiap kelompok diberi
waktu berdiskusi dan
mengungkapkan pendapatnya dengan didampingi satu
fasilitator.
“Nah evaluasi kemudian dilakukan dalam
forum-forum FGD yang dua malam ini dilaksanakan. Bisa kita lihat potensi-potensi
dari mahasiswa bagimana, daya nalarnya, kritisnya, keberaniannya dalam
berargumen, keberaniannya dalam berpendapat maupun bertanya, itu kemudian terwujud, itu hal yang bisa kita
lihat sampai sekarang ini”, lanjut
mahasiswa yang akrab disapa Dg. Sila ini.
Konsep
acara yang disusun oleh panitia mendapat umpan balik yang baik dari peserta
kegiatan. Peserta cukup antusias untuk mengikuti dan terlibat aktif. Pemateri
dan fasilitator cukup kewalahan dalam menyingkapi pertanyaan-pertanyaan maupun
sanggahan-sanggahan yang disampaikan oleh peserta.
Nur Fadillah Safar sebagai salah satu
peserta menyampaikan pendapatnya tentang kegiatan
LDKM 2014. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi tempat berekspresi, tempat
untuk mengungkapkan pendapat di depan umum.
“Ee kalo saya pribadi, jujur saya baru dapat
yang kayak begini, disini mi
tempatnya kita untuk berani berbicara, berani menyeruakan pendapat di depan
umum. Materinya saya rasa betul-betul untuk
menguji kita. Betul-betul membuat kita untuk berpikir lebih dalam. Pemateri-pemateri
dari luar itu betul-betul baru dan membuat kita ooh ada orang yang begini punya
cara berpikir begini” tutur mahasiswi angkatan 2014 ini.
Lebih lanjut mahasiswa
kelahiran Ujung Pandang 27 April 1997 ini mengungkapkan bahwa dengan mengikuti
kegiatan ini ia memperoleh kemampuan-kemampuan baru yang tidak bisa
didapatkannya melalui bangku kuliah.
Diharapkan konsep-konsep
acara seperti ini dapat terus dipertahankan dan dikembangkan. Jayalah psikologi
UNM. (NJ/KAY)
Social Link