Jinne, salah satu penjual pakaian cakar menuturkan
bahwa ia umumnya
berjualan di lapangan Parang Passamaturukang
(Pastur) setiap malam Jumat sampai Minggu, namun khusus untuk tahun baru
ini ia sengaja berjualan di malam kamis. Hal itu dikarenakan lapangan pastur
merupakan salah satu tempat yang dipadati masyarakat
Jeneponto untuk menunggu detik-detik pergantian tahun sambil menyaksikan band – band lokal.
“Lumayan ini malam karena banyak
sekali pengunjung tidak kayak malam yang lain. Biasana dapat ka satu juta, tapi itu buka baru pi sama malam minggu tompi, tapi ini baru jam sepuluh sudah lebih mi satu juta,” tutur Jinne.
Hal
serupa juga dialami oleh Saria.
Ia meyakini bahwa keuntungannya pasti bertambah mengingat jumlah pengunjung
yang ada pada malam itu sangat banyak. “Malam
ini tidak kayak malam lain,
sekarang ramai sekali banyak pengunjung, jadi keuntungan bertambah pasti,”
yakinnya.
Sejumlah pengunjung yang ada di lapangan malam itu awalnya
datang bukan untuk
membeli pakaian cakar melainkan hanya menyaksikan penampilan dari band lokal. “Pergiku ji ini saya nonton yang di panggung
tapi karena banyak penjual cakar kulihat pergi tomma dulu liat-liat baru ada bagus kulihat jadi sekalian beli mi, “ ungkap salah seorang
pengunjung yang disapa Adrian. ( AWZ )
*Reporter dalam berita ini merupakan peserta Diklat Jurnalistik VII yang saat ini menjalani proses magang di LPM Psikogenesis.
Social Link