Tarmizi Thalib lahir di Ujungpandang, 9 April 1995, anak pertama dari 2 bersaudara
Hobi membaca dan berolahraga
      Ketertarikan dalam publics peaking membawa pria kelahiran Ujung pandang ini dalam perlombaan -perlombaan debat. Tarmizi, sapaan akrab pria itu, ingin membuktikan bahwa debat bukan hal yang dapat memicu perkelahian. Ia mengatakan bahwa dalam berdebat, seseorang perlu menganalisis, membaca, membangun topik pembahasan , jugaanalisis strategi perlawanan. “Kalau debat perlu analisis, membaca, building topik pembahasan, analisis strategi melawan, public speaking, dan kepercayaan diri,” ungkap salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi ini.

      Keikutsertaan Tarmizi dalam perlombaan debat dimulai saat ia duduk di bangku kelas 2 SMA. Saat itu ia hanya menggunakan peluang yang ada karena ia merasa prestasinya masih kurang dibandingkan teman-temannya. "Itu hari, kalau dibanding dengan teman-teman yang lain, tidak ada prestasiku. Jadi waktu ada peluang untuk ikut, saya ikut,"jelasnya. Tarmizi sendiri sudah memenangkan beberapa lomba debat, mulai dari tingkat provinsi hingga nasional. 

      Selain aktif mengikuti lomba debat, menteri Kementerian Sosial dan Politik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (FPsi UNM) ini juga aktif dalam berorganisasi, baik organisasi dalam universitas, maupun organisasi luar. Ia mulai berorganisasi sejak kelas 3 SMP.

      Keinginan untuk berorganisasi diakuinya didasarkan oleh pemikiran bahwa orang yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain, dia-lah yang paling berguna. “Yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain, dia yang paling berguna,” ujarnya ketika ditanya alasannya berorganisasi.

      Tidak hanya aktif dalam organisasi kemahasiswaan atau kegiatan-kegiatan lainnya, Tarmizi juga aktif adalam kegiatankegiatan keagamaan. Aktif dalam kegiatankegiatan keagamaan. Tidak hanya aktif dalam organisasi kemahasiswaan atau kegiatan-kegiatan lainnya, Tarmizi juga aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan. Aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, Tarmizi mengaku didorong oleh faktor “cinta”.

      Pria kelahiran Ujungpandang ini aktif mengikuti kegiatan keagamaan karena adanya rasa “cinta” terhadap agama. Ia mengatakan bahwa agama itu bukan hanya di tempat ibadah masing-masing, sehingga ia aktif dalam kegiatan keagamaan di luar. “Agama itu bukan hanya di Mesjid/Gereja atau tempat ibadah saja,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Tarmizi ini.

Semua kegiatan yang digeluti oleh Tarmizi didasarkan pada mottonya yaitu bergerak, bersatu, dan tegakkan ideologi Islam. (IN)

Prestasi
1. Delegasi Indonesia dalam 11th International
2. Conference on Economics and Social Sciences, Turki | 2016
3. The Psychology Student Exchange in Semarang | 2014-2015
4.  Receiver of PPA Schoolarship | 2014-2016
5.  On of Winner of Nation Economic Debate in Yogyakarta | 2014
6.  Grantee of PKM-M Dikti | 2013
7.  2nd Winner of Students Debate
8.  Psychoexpression ILMPI | 2013
9.  Ambassadorof LDKM Facultyof Psychology UNM | 2014
10. Winner Nominees of English Debate UNM | 2014
11. 2nd Winner of Theatrical South Celebes | 2012
12. 2nd Winner of Nasyid Gowa Regency | 2012
13. Winner Nominees of Creative Debate by Trade Ministry Republic Indonesia | 2012