An Nafri Saiful Ikuti Pendidikan Dasar Real BEM Kema FPsi UNM

Keputusan pada Musyawarah Besar (Mubes) IV BKM Marabunta, (28-31/07) di Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa yang menyatakan kedua calon Ketua Umum saat itu memperoleh pemutihan atas pendidikan dasar Akal batal diberikan. Hal ini menuntut Ketua Umum Terpilih Marabunta,  An Nafri Saiful terpaksa mengikuti Real bersamaan dengan mahasiswa baru 2016. Kondisi ini dikarenakan Akal yang menjadi pendidikan dasar kala itu (Baca: 2013) tidak lagi dilakasanakan untuk tahun berikutnya dan beralih nama menjadi Real dengan muatan yang berbeda.

Haryandi yang tergabung dalam Komisi I Maperwa menyatakan
batalnya pemutihan yang diberikan kepada Ketua Umum Terpilih Marabunta didasarkan pada data pengaderan sejak tahun 2011 sampai sekarang yang menunjukkan adanya persamaan substansi antara Real dan Akal. Adapun pemutihan yang diperoleh saat Mubes hanya sebatas kesepakatan forum tanpa surat ketetapan.

"Pengaderan pada masa 2013 (Baca: Akal) sama ji dengan sekarang tidak ada ji bedanya dan di mubesnya memang tidak ada ketetapan hanya pembicaraan saja, itu mi kenapa Ketua Umum terpilih sekarang harus ikuti Real," ungkap mantan fungsionaris BEM Kema FPsi UNM ini. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Marabunta, An Nafri Saiful menyatakan menerima segala anjuran yang diberikan oleh Maperwa sebagai persyaratan bagi dirinya untuk menjalankan roda kepengurusan BKM Marabunta meskipun kebijakan yang diberikan Maperwa berubah-ubah.“Katanya haruski ikut, kemarin katanya ada pemutihan baru sekarang tidak ada lagi. Saya ikutji saja dulu, terdaftarma sebagai peserta Real," ungkap mahasiswa angkatan 2013 ini. 

Laode Irfan Herdiansyah selaku Fungsionaris Presiden Mahasiswa BEM Kema FPsi UNM periode 2013/2014 tak menampikkan ada beberapa konten yang hampir sama pada Real dan Akal walaupun secara keseluruhan ada perbedaan mendasar, sehingga akan sulit bagi yang ingin melulusi Akal namun tidak difasilitasi oleh lembaga.“Intinya sebenarnya tidak sama dan karena tidak sama maka diputihkan," ungkap pria yang turut mengikuti Mubes BKM Marabunta ini. 

Pria yang akrab disapa Ode ini menjelaskan bahwa ketika penyusunan lokakarya untuk pendidikan dasar pada 2014 silam, Akal dihapuskan dan mengalami perubahan nama menjadi Real dengan substansi yang berbeda. “Saya sampai pada suatu kesimpulan bahwa Real dan Akal memiliki muatan yang berbeda,” ungkap pria asal Sulawesi Tenggara ini. 

Real 2016 yang bertemakan "Bersama Mengenal Dunia Kemahasiswaan: Upaya menjadi Mahasiswa Psikologi yang Beretika Sosial dan Berlembaga" telah dibuka secara resmi oleh Pembantu Dekan III bidang Kemahasiswaan (PDIII) FPsi UNM, Kamis (15/09) di ruang BM 101 dan dilanjutkan pada Jumat-Minggu (16-18/09). (AWZ)