Cara melakukan fingerprint di Fakultas Psikologi UNM.
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis


Mesin fingerprint yang direncanakan sebagai pengganti absen manual mahasiswa rupanya tidak sesuai rencana. Dikabarkan mesin yang sudah dipasang sejak tahun 2015, (07/09), di Gedung Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) ini masih kurang sehingga hal tersebut menyebabkan penggunaan fingerprint belum optimal.

Ketua Prodi FPsi UNM, Muh. Nurhidayat Nurdin mengaku bahwa ketidakefektifan ini dikarenakan keterbatasan infrastruktur, fingerprint dipasang hanya di beberapa tempat saja. Beliau juga mengungkapkan bahwa fingerprint saat ini masih dianggap masa uji coba tetapi pantauan tetap berjalan oleh penanggungjawab fingerprint yakni Staf Tata Usaha (TU) FPsi UNM. 

"Kalo dibilang tidak efektif, saya sepakat karena keterbatasan infrastukturnya yang masih di beberapa titik. Dan sekarang sebenarnya masih bisa disebut uji coba sih sebenarnya tapi itu tetap dipantau oleh tata usaha yang handel." jelas Pria yang sering disapa Dayat ini.

Nurhidayah Usman selaku penanggungjawab fingerprint FPsi UNM menambahkan bahwa beliau belum sempat melakukan eksekusi data absensi semester ini dari fingerprint sehingga penggunaan fingerprint ini masih belum optimal. Berbeda dengan angkatan 2016, wanita yang sering disapa Indah ini mengaku lupa melakukan scanning sidik jari bagi mahasiswa baru angkatan 2016.

"Saya belum sempat eksekusi itu data disitu. Masalah 2016, sempat dilupa kemarin jadi belum di-scan tapi InshaAllah minggu depan," ungkapnya. (SFR)