Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Dalam rangka pembenahan sarana dan prasarana Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM), Pembantu Dekan II (PD II) bidang Sarana dan Prasarana memperlihatkan perubahan sejumlah fasilitas perkuliahan sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Rektor UNM. Namun dalam prosesnya, renovasi ini turut menimbulkan kekecewaan PD II terhadap salah satu Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) yaitu Psysport. Pasalnya, BKM Psyport menolak pembuatan toilet yang terlalu dekat dengan sekretariatnya.

Melalui forum silahturrahmi pada Jumat (07/10) lalu, Rektor UNM, Husain Syam, menjanjikan perbaikan gedung perkuliahan serta penambahan fasilitas keolahragaan. Penambahan fasilitas tersebut dicanangkan akan selesai sebelum tahun 2017. Lapangan futsal pun dijanjikan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan BKM Psysport menjadi juara 1 kompetisi futsal tingkat nasional (baca juga: Terbaik, Psysport Buktikan Bisa Juara di Jakarta, terbit di laman web Psikogenesis)

Merealisasikan janji rektor, pembenahan dilakukan mulai dari pemasangan tegel, pemberian karpet, perbaikan AC, hingga rencana pembangunan toilet di belakang lorong sekretariat LK.

Pembangunan toilet yang direncanakan akan dilakukan di belakang sekretariat BKM Psysport ternyata menuai protes dari pihak yang bersangkutan. Protes tersebut ditunjukkan melalui surat pernyataan berisi ketidaksetujuan untuk pembangunan toilet di belakang sekretariat dengan alasan akan mengganggu kenyamanan pengguna sekretariat. Itu tukang bilang buat mi surat pernyataan kalau tidak setuju untuk dikasi sebagai pertanggungjawaban ke PD II, ujar Lukman selaku Ketua Umum BKM Psysport.

Sayangnya, surat tersebut tidak sampai kepada pihak yang dituju sehingga menimbulkan masalah baru. Tidak sampainya surat tersebut mengakibatkan Muhammad Daud selaku PD II kecewa terhadap tindakan yang dilakukan oleh pihak Psysport. Pria yang akrab disapa Daud itu meyakini bahwa pihak BKM Psysport melarang dan menghentikan aktivitas pembenahan secara sepihak. Ia menganggap hal itu merupakan sabotase terhadap program yang telah disusun oleh pihak fakultas dan universitas. Sebenarnya Psysport itu tidak boleh memprotes. Saya bahasakan itu sebagai tindakan sabotase. Tidak boleh mereka secara sepihak memberhentikan itu tukang-tukang, ujarnya.

Daud juga menambahkan bahwa alasan dari protes yang dilayangkan oleh Psysport itu dianggap bukan pemikiran seorang mahasiswa. Ia mengatakan bahwa pembangunan toilet tersebut dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan sudah diantisipasi akibat-akibat yang kiranya akan mengganggu kenyamanan pengurus kelembagaan. Alasan yang bilang nanti baunya itu sampai ke dalam sekret itu bukan alasan mahasiswa, lho. Fakultas sudah pikirkan masalah itu, bagaimana supaya baunya tidak sampai mengganggu, terangnya.


Aksi protes BKM Psysport yang mengecewakan PD II berimbas pada pengadaan lapangan futsal yang terancam tidak terealisasi. Setelah tindakan tersebut, Daud mengaku tidak ingin memperjuangkan hak Psysport untuk memperoleh fasilitas keolahragaan yang telah dijanjikan. Saya tidak perjuangkan itu (baca: lapangan futsal) untuk Psysport kalau begitu gayanya, tandas dosen mata kuliah Psikologi Perkembangan itu. (IN)

Posting Komentar