Suasana pendampingan FGD bersama maba 2016
Sumber: Dok. Mahasiswa baru angkatan 2016

Psikogenesis, Sabtu, (31/12) - Kementrian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendiklat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakulats Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggunakan metode baru dalam mendidik mahasiswa baru (maba) untuk mengakrabkan diri dengan anggota Kema FPsi UNM lainnya. Metode tersebut berupa tugas yang diberikan kepada maba FPsi untuk berfoto bersama masyarakat Psikologi UNM.

Melihat efektifitas penggunaan buku Kema yang berkurang, Kemendiklat memberikan tugas baru kepada maba dalam proses sosialisasi. Buku kema merupakan salah satu sarana bagi maba untuk bersosialisasi dalam lingkup FPsi UNM.  Kemendiklat memberikan tugas untuk berfoto bersama saat proses sosialisasi dengan masyarakat Psikologi yang telah atau baru dikenalnya.

“Melihat banyak dari mereka (baca: maba) sudah tidak menggunakan buku orange lagi setelah Psychocamp ini, sehingga dibutuhkan modifikasi perilaku yang baru, metode yang baru untuk membuat mereka dekat dengan kakak-kakaknya,” ungkap Muh Wija Hadi, salah seorang staf Kemendiklat BEM Kema FPsi UNM.

Lebih lanjut, pria kelahiran Bone yang kerap disapa Wija tersebut menjelaskan bahwa foto bersama tersebut merupakan bukti bahwa maba telah mengenal mahasiswa yang diajaknya foto dan berkenalan. Tugas tersebut akan dikumpulkan dan dievaluasi disetiap pengumpulan maba layaknya buku kema. Pada proses pengumpulan, maba akan ditanyai mengenai identitas orang yang diajaknya berkenalan dan berfoto bersama. “Jadi pada saat pengumpulan nanti, mereka (baca: maba) akan dikumpulkan semua hp-nya dan ditanyai ini (baca: foto) siapa, alamatnya dimana, nama panggilannya siapa,” terang Wija.

Sri Laksmi Dewi, salah seorang mahasiswi angkatan 2016 merasa hal tersebut merupakan hal yang unik dan seru untuk dapat bersosialisasi dengan masyarakat FPsi UNM. Tugas tersebut menjadi media yang efektif untuk berkenalan dan lebih memudahkan maba dalam mengingat mahasiswa yang diajaknya berkenalan. “Menurutku kayak lebih unik ki caranya untuk pendekatan dengan kakak-kakak, lebih efektif ki dibanding kalo cuma minta tanda tangan,” ungkap mahasiswi asal Maros tersebut.

Dalam proses pelaksanaannya, Wija berharap agar masyarakat FPsi UNM agar lebih memudahkan dalam mengakrabkan diri. Menegur dan mengajarkan cara untuk bersosialisasi dan meminta foto dengan baik apabila maba menggunakan cara yang kurang baik. “Ketika caranya adik untuk mengajak foto kurang sopan, silahkan ditegur dan diajarkan cara meminta foto dengan baik," terang mahasiswa angkatan 2014 tersebut.

Tugas berfoto tersebut diberikan pada Rabu (28/12) lalu dan akan dievaluasi pada pengumpulan selanjutnya yang dijadwalkan pada Rabu (04/01) nanti. Target capaian pada pekan pertama untuk tugas tersebut adalah sebanyak 5 foto. Untuk maba yang tidak memiliki handphone atau perangkat kamera akan ditugaskan secara berpasangan bersama maba lain yang memiliki perangkat tersebut. (AFH)

Posting Komentar