Sumber: 2.bp.blogspot.comion


Sertifikat kelulusan pengaderan dasar merupakan bukti bahwa mahasiswa telah melulusi tahapan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (FPsi UNM). Sebagaimana amanat undang-undang pendidikan Kema, sertifikat merupakan hak peserta yang wajib diberikan oleh BEM sebelum pelaksanaan forum pertanggungjawaban kegiatan. Nyatanya, hingga kini masih banyak mahasiswa yang belum menerima sertifikat lulus pengaderan. Sejumlah mahasiswa bahkan harus menanti cukup lama untuk mendapatkannya.

Saat ini sertifikat memang menjadi komoditi yang berharga di lingkup Psikologi UNM, lembar keterangan lulus pengaderan itu dianggap sangat penting karena menjadi bukti pada proses pembuatan Surat Keterangan Pendamping Ijasah (SKPI) dan tak jarang pula digunakan pada proses pendaftaran menjadi pengurus di Lembaga Kemahasiswaan (LK).

Mudabbir selaku Mantan Presiden BEM Kema FPsi UNM periode 2015-2016 menyampaikan bahwa idealnya sertifikat dikeluarkan dua minggu setelah kegiatan berlangsung. Setelah akumulasi nilai selesai, harusnya sertifikat sudah diberikan. ungkap pria asal Wajo ini.

Senada dengan hal tersebut, Sri Dian Fitriani selaku Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Kema FPsi UNM juga menyampaikan bahwa sertifikat harusnya diberikan sebelum Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) kegiatan itu dilakukan. Karna ditakutkan itu (baca: sertifikat) justru tidak diselesaikan, dan itu (baca: tidak terselesaikan) kadang terjadi," tuturnya.

Lembaga Kemahasiswaan Sering Mengabaikan

Meski secara sadar memahami betapa pentingnya hal tersebut, LK selaku penyelenggara kegiatan cenderung mengabaikan pembagian sertifikat untuk dibagikan sesegera mungkin. Mudabbir menambahkan bahwa pengabaian ini terjadi dikarenakan setelah kegiatan selesai, panitia tidak lagi memikirkan akumulasi nilainya karena dikembalikan kepada yang berwenang.

Keluhan tentang sertifikat dilontarkan oleh Fadhilah Aprilia Lukman. Mahasiswi angkatan 2015 ini menganggap LK terkesan tidak profesional. Menurutnya sudah kewajibannya pihak penyelenggara kegiatan untuk memberikan feedback kepada mahasiswa sebagai apresiasi namun nyatanya itu belum diberikan hingga saat ini. Stiker ji dikasi untuk di buku Kema, nda sesuai dengan apa yang telah dilalui, ungkapnya.

Lebih lanjut mahasiswi yang kerap disapa April ini berharap agar sertifikat yang menjadi hak mahasiswi yang telah melulusi pendidikan dasar segera diberikan. Kalau ada semoga segera diberikan, untuk yang 2016 juga semoga diperbaiki. Belajar dari yang kemarin mi lah, tambahnya.

Berbeda dengan keduanya, Andi Mutmainnah Mathar yang merupakan mahasiswi angkatan 2014 mengaku justru tidak tahu menahu bahwa ada haknya atas kepemilikan sertifikat pendidikan dasar yang telah ia lalui pada 2014 silam. Sebelumnya nda pernah ka tau bilang mauki dikasih sertifikat kayak Psychocamp, LDKM. Setauku kan dipajang ji bilang lulus atau tidak, tutur wanita yang juga aktif di BKM Marabunta saat ini.

Lebih jauh ia menambahkan bahwa LK jika ingin menyelesaikan tanggung jawabnya mestinya segera memberikan sertifikat tersebut kepada yang memiliki hak. Kalau memang ada, pasti kuminta ki. Mestinya kalau mau na selesaikan tanggung jawabnya na kasih ki, tapi mungkin nalupa atau ndada yang ingatkan ki. tambahnya.

Untuk sertifikat pendidikan dasar pada tahun 2014 sebenarnya sudah ada di Sekretariat BEM Kema FPsi UNM namun entah karena alasan apa sertifikat itupun tak kunjung dibagikan. Iya sudah ada namun belum dibagikan, kurang tau juga alasannya," ungkap Muh. Wija Hadi Perdana sebagi salah satu staff Kementrian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendiklat) BEM periode 2016-2017.

Namun tidak semua sertifikat yang tidak sampai ke mahasiswa menjadi kesalahan BEM. Masalah juga muncul pada pendistribusian. Herman Malik selaku Mantan Ketua Umum BKM Psysport Kema FPsi UNM periode 2015-2016 mengaku bahwa dirinya hingga saat ini pun belum mengantongi sertifikat lulus pendidikan dasar yang telah ia ikuti pada tahun 2012 silam. Sudah keluar waktu 2014, kayaknya dibagikan sama temanku tapi saya belum dapat sampai saat ini," ungkap pria asal Polewali ini. 

Pengalihan Tanggung Jawab Pengurusan Sertifikat Kelulusan

Akibat leletnya LK dalam mengeluarkan sertifikat tersebut, tak jarang sertifikat bukti kelulusan mengikuti pendidikan dasar pada tahun sebelumnya harus ditandatangani oleh presiden bem yang menjabat pada saat itu. Sama halnya yang terjadi pada sertifikat pendidikan dasar angkatan 2015 yang kala itu masih dijabat oleh Mudabbir sebagai Presiden Mahasiswa namun karena keterlambatanya mengeluarkan sertifikat sehingga dialihkan kepada periode selanjutnya yakni Asmar Tahirman.

Ketua Umum Maperwa, Sri Dian Fitriani menilai bahwa kondisi tersebut sebenarnya bukanlah sesuatu yang baik sebab tidak sebagaimana jalur semestinya Harusnya diselesaikan memang, yang bertanggung jawab penuh itu tahun lalu, tuturya.

Lebih jauh ia menambahkan bahwa mestinya LK tertib administrasi dan tidak melimpahkan kepada periode selanjutnya karena terkesan tidak menyelesaikan dan memperhatikan pekerjaannya. Jangan kesampingkan hal kecil di mata orang tapi sebenarnya ini berharga. Harapnya agar kedepannya mampu menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.

Menanggapi polemik ini, Asmar Tahirman menilai apa yang telah terjadi tentunya menjadi bahan evaluasi agar kondisi serupa tidak lagi terjadi dikemudian hari. Saya rasakan bahwa hak peserta itu harus segera diberikan sesegera mungkin, saya berkaca dari diri saya sendiri. Sampai sekarang belum pegang, makanya sekarang kita coba berikan sesegera mungkin," ungkap pria asal Luwu ini.


Meski demikian, salah satu staf dari Kemendiklat BEM, menyampaikan bahwa sertifikat untuk pendidikan dasar Real dan LDKM yang telah dilalui oleh mahasiswa angkatan 2016 juga nyatanya belum sampai ke tangan mereka, hal ini dikarenakan pihak BEM Kema FPsi UNM dalam hal ini Kemendiklat baru akan mengeluarkan setelah pendidikan dasar Psychocamp selesai. Kita belum keluarkan, nda ada ji kendalanya cuman nanti sudah pi Psychocamp karna kita mau buatkan satu sertifikat untuk tiga pendidikan dasar yang telah dilulusi," terang mahasiswa yang kerap disapa Wija ini. (AWZ)

Posting Komentar