Sambutan Dekan FPsi UNM, Muh. Jufri dalam agenda Tudang Sipulung Civitas Akademika FPsi UNM dengan tema "Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Pembaruan" di Aula Prof. Dr. H.A. Moh. Thayeb Manrihu, (26/01)
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Tudang sipulung civitas akademika Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (FPsi UNM) yang digelar Kamis, (26/01) menampung berbagai aspirasi masyarakat psikologi. Agenda ini merupakan bentuk evaluasi dua tahun kepemimpinan Dekan FPsi UNM, Muhammad Jufri sejak dilantik tahun 2015 lalu.

Peningkatan kualitas FPsi UNM yang dibuktikan dengan diraihnya akreditasi B serta sertfikat ISO untuk program pengelolaan akademik diungkapkan pria yang akrab disapa Jufri ini sebagai wujud kerjasama seluruh masyarakat psikologi. Apresisasi itu disampaikan saat memberi sambutan di Aula Prof. Dr. H.A. Moh. Thayeb Manrihu sekaligus membuka agenda Tudang sipulung.

Tak hanya menyampaikan seluruh capaian yang telah diraih FPsi UNM selama dua tahun menjabat, agenda ini juga diisi dengan dialog langsung bersama Ketua Prodi (Kaprodi), Pembantu Dekan II (PD II) bidang Sarana dan Prasarana serta Pembantu Dekan III (PD III) bidang Kemahasiswaan. 

Berbagai kritik dan saran yang disampaikan mahasiswa maupun dosen merupakan evaluasi pada bidang akademik, sarana dan prasarana serta kemahasiswaan dalam menyambut semester baru tahun ajaran 2016-2017.

FPsi Siapkan Sarana Baru Untuk Kemahasiswaan

Salah satu bahan evaluasi yang disampaikan dalam dialog Tudang sipulung adalah terkait administrasi peminjaman ruangan yang dianggap menyulitkan mahasiswa. Adanya berbagai prosedur yang harus diselesaikan untuk keperluan peminjaman  menghambat kegiatan yang bersifat accidental. “Kadang kala teman-teman mahasiswa kesulitan dalam meminjam ruangan karena ada prosedur yang harus dilaksanakan,” ungkap Muh. Wija Hadi Perdana saat memberi masukan dalam agenda dialog Tudang sipulung.

Menjawab keluhan tersebut, Muh. Daud selaku PD II FPsi UNM menanggapi bahwa pihak fakultas telah mentaktisi dengan menyediakan ruangan khusus untuk kegiatan kemahasiswaan. Ruangan ini diberi nama Baruga Mahasiswa dan rencananya akan dioperasikan pertengahan tahun 2017 ini. 

Lebih lanjut, Dosen Psikologi Konseling ini menambahkan bahwa Baruga Mahasiswa sudah dalam tahap pengukuran dan dibuat semaksimal mungkin dengan menyesuaikan kebutuhan mahasiswa. “Kalau itu sudah jadi, mahasiswa tidak perlu lagi minta ruangan, kami akan serahkan sepenuhnya kepada BEM dan Maperwa mengatur itu,” jelasnya.

Baruga Mahasiswa rencananya akan ditempatkan di antara gedung BB dan gedung BM dengan konsep lesehan dan diperuntukkan khusus untuk kegiatan Lembaga Kemahasiswaan.

Kuota Mahasiswa Baru 2017 Melonjak

Meski pandaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) baru akan dibuka pada 21 Februari mendatang, pihak universitas telah melakukan persiapan dengan menentukan kuota penerimaan mahasiswa baru angkatan 2017. Sesuai dengan hasil rapat pimpinan fakultas se-UNM yang digelar Senin, (23/01) bersama Rektor dan Pembantu Rektor (PR), FPsi UNM akan kembali membuka tiga jalur penerimaan mahasiswa baru yaitu SNMPTN, SBMPTN dan Jalur mandiri.

Dalam pemaparannya di Aula Prof. Dr. H.A. Moh. Thayeb Manrihu, Dekan FPsi UNM, Muh. Jufri menyampaikan bahwa berkaca dari pengalaman tahun lalu, FPsi memutuskan untuk tetap membuka tiga jalur pendaftaran termasuk jalur mandiri. Rincian kuota ketiga jalur tersebut berdasarkan aturan dari pusat (baca: Kemenristekdikti) adalah 30% untuk jalur SNMPTN, 40% untuk jalur SBMPTN dan 30% untuk jalur Mandiri.

Lebih lanjut, Guru Besar FPsi UNM ini menjelaskan bahwa dengan peningkatan akreditasi yang diraih serta mempertimbangkan jumlah dosen dan ruangan, FPsi berpotensi menambah jumlah kuota mahasiswa baru. Sama dengan penentuan kuota tahun lalu, penambahan kuota mahasiswa baru ini sesuai rincian yang telah disebutkan akan mengalami perubahan dengan ketentuan apabila peserta SBMPTN yang dinyatakan lulus tidak melakukan pendaftaran ulang, maka kuota akan dialihkan ke jalur mandiri. “Itu keputusan universitas bukan fakultas, untuk besarnya nanti ditetapkan berdasarkan hasil rapat,” ungkapnya.

Asmar Tahirman selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM Kema) FPsi UNM menyatakan persetujuannya bahwa FPsi berpotensi menambah kuota mahasiswa baru dengan mempertimbangkan rasio tenaga pengajar dan ruang kelas. "Kalau sudah difixkan berarti semuanya harus dipersiapkan terutama tenaga pengajar dan fasilitas kecil seperti WC, parkiran dan perpus," ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan hasil rapat yang dilakukan Kamis, (26/01) FPsi memutuskan akan menerima mahasiswa baru angkatan 2017 sebanyak 200 orang. (AV)

Posting Komentar