Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Selasa (18/07)- Tahun ini Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyediakan tiga kelas bagi calon mahasiswa yang mendaftar jalur mandiri. Tiga kelas tersebut dibagi menjadi dua kelas untuk wilayah Makassar dan satu kelas untuk wilayah Pare-pare.

Rencananya, kuota masing-masing kelas akan berjumlah 30 dengan batas toleransi 36 mahasiswa. Namun sampai saat ini, hanya terdapat dua calon mahasiswa yang melakukan pendaftaran untuk kelas Pare-pare. Jika dilihat dari sisi Prodi, FPsi menempati jumlah pendaftar yang paling banyak, sebanyak 268 calon mahasiswa yang telah mendaftar jalur mandiri, dua diantaranya yang memilih kelas Pare-pare.

Sebelumnya, Muhammad Jufri selaku dekan FPsi UNM mengaku terkejut ketika mengetahui jumlah pendaftar jalur mandiri tahun ini yang melebihi perkiraan. Sebab, terjadi kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari tahun sebelumnya. "Saya itu sebenarnya kaget juga melihat pendaftar yang begitu banyak di Psikologi. Saya punya pikiran itu paling tinggi pelamar sebanyak seratusan," ungkapnya.

Menanggapi perihal hanya dua calon mahasiswa yang mendaftar untuk kelas Pare-pare, Jufri mengaku telah melaporkan hal tersebut pada rapat Universitas jalur mandiri dan data sudah dibeberkan kepada Muharram selaku Pembantu Rektor I (PR I) Bidang Akademik UNM. Pihak Fakultas telah diminta untuk mempertegas dan memperjelas kembali gambaran kelas tersebut. "Jangan sampai mereka tidak mau memilih Pare (Baca: Kelas Pare-pare) itu karena dia tidak tahu sama sekali seperti apa gambarannya nanti disana," jelas Jufri.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi adanya pendaftar yang lulus namun tidak bersedia ditempatkan di kelas Pare-pare, pihak Fakultas telah membuat salah satu item pertanyaan yang dikembangkan dalam wawancara pada Rabu (12/07), sehingga tidak akan ada unsur paksaan yang terjadi. Namun, bukan berarti pendaftar yang menyatakan siap ke Pare-pare langsung dinyatakan lulus. Kelulusan calon mahasiswa tersebut juga dilihat dari Tes Potensi Akademik (TPA) pada Selasa (11/07). "Biarpun dia mengatakan bersedia ke Pare-Pare, ternyata tidak memenuhi syarat untuk lulus, tidak bisa juga," tambahnya.

Lebih jauh, terkait dengan kuota jalur mandiri yang akan disediakan oleh pihak Fakultas tahun ini, Jufri mengungkapkan yang telah umum berlaku di Fakultas ialah sebesar 30% dari 200 jumlah peserta yang akan diterima. Namun, pihak fakultas masih menunggu keputusan dari hasil rapat yang akan dilaksanakan oleh Universitas. "Khusus untuk nanti, itu dijanjikan oleh pihak Universitas masih akan ada rapat lagi, jadi 30% itu masih yang murni," tambahnya lagi. Untuk mengantisipasi adanya pendaftar yang tidak melakukan  pendaftaran ulang, maka akan ditambahkan 20% dari kuota yang telah ada. (ASM)

Posting Komentar