Husain Syam selaku Rektor UNM ketika menanggapi tuntutan aksi dalam Seruan Orange Menggugat di pelataran Phinisi UNM, Kamis (27/07).
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Jum'at (28/07)- Tidak terima dengan kebijakan Universitas terhadap Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dianggap mahal, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi Orange Menggugat pada Kamis (27/07) di depan Gedung Phinisi UNM dengan tajuk "Ironi Kampus Mahal" yang dihadiri oleh seluruh Lembaga Kemahasiswaan (LK) UNM.

Aksi tersebut digelar dengan empat tuntutan yang ditujukan kepada pihak Universitas. Tuntutan pertama, pihak Universitas diminta untuk menurunkan jumlah UKT semester sembilan. Tuntutan kedua, UKT bidikmisi adalah golongan terendah dan UKT nol tetap nol. Tuntutan ketiga, pihak Universitas diminta untuk hadirkan lampiran penggolongan UKT  2017. Dan tuntutan terakhir ialah LK UNM harus terlibat penuh dan mendapat ruang lebih dalam Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) yang akan digelar pada Sabtu (19/08) mendatang.

Dalam Orasi yang dibawakannya, Mudabbir selaku Presiden Mahasiswa (Presma) BEM UNM menganggap bahwa Pimpinan Universitas tidak memandang bahwa UKT nol ditujukan bagi masyarakat tidak mampu. Hal ini dikarenakan Pimpinan Universitas yang mengeluarkan kebijakan UKT bagi mahasiswa bidikmisi dan UKT nol bagi mahasiswa semester 9 tetap dikenakan biaya UKT sebesar Rp.1.000.000,-. "Maka dari itu mari kita pastikan bahwasanya teman-teman kita yang notabene orang-orang tidak mampu  diberikan UKT golongan terendah, bahkan yang UKT nol tetap nol," tegasnya.

Lebih jauh, mahasiswa angkatan 2013 tersebut menjelaskan bahwa jumlah mahasiswa yang diterima melalui jalur mandiri melebihi kuota yang seharusnya. Hal tersebut dianggagap tidak rasional, sebab Kampus berakreditasi A tidak mungkin memiliki sedikit pendaftar ulang yang sebelumnya telah diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN). "Katanya kuota yang ada di jalur SNMPTN dan SBMPTN dialokasikan ke jalur mandiri, tidak mungkin kampus yang kita bangga-banggakan ini malah tidak banyak yang mendaftar ulang," tegas Mudabbir.

Dalam Orasi yang disampaikan, Mudabbir menegaskan bahwa LK UNM akan melakukan aksi lanjutan pada Senin (31/07) mendatang jika tidak ada titik temu dari tuntutan yang dilayangkan. Bahkan, pengurus LK UNM akan melakukan aksi kembali pada pelaksanaan PMB pada Sabtu (19/08) mendatang jika pihak Universitas tidak mempertimbangkan dengan baik ke-empat tuntutan tersebut. 

Dalam seruan aksi Orange Menggugat, Husain Syam selaku Rektor UNM turun dan berhadapan langsung dengan mahasiswa untuk menaggapi hal tersebut. Husain Syam mengungkapkan apa yang dilakukan  bukan untuk kepentingan Universitas semata, namun bermuara pada bagaimana pihak Universitas memberikan layanan terbaik kepada mahasiswa. "Coba hadirkan kepada saya mahasiswa yang notabene bidikmisi  yang anda wakilkan hari ini, lalu saya berikan pemahaman, pasti dia paham," tegasnya.

Husain Syam juga mengungkapkan rasa kekecewaanya kepada mahasiswa yang melakukan aksi Orange Menggugat tersebut yang dilakukan di luar kampus UNM. Menurutnya, cara mahasiswa menyampaikan protes kepada pihak Universitas dilakukan dengan tidak cerdas. "Kenapa tidak langsung disini saja (Baca: Pelataran Phinisi UNM), inikan sama saja mau merusak lembaga mu sendiri, untuk apa masyarakat disampaikan, masyarakat tidak akan mengambil sikap untuk itu," tambahnya. (ASM). 

Posting Komentar