Long march oleh Aliansi Orange Menggugat dari Fly Over Makassar menuju Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (31/10).
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Selasa (31/10)-Aliansi Orange Menggugat menggelar aksi dalam memperingati hari Sumpah Pemuda dengan tema "Cabut Undang-Undang (UU) Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Wujudkan Demokratisasi Sejati" di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa, (31/10). 

Kali ini, mereka turun dengan 6 tuntutan yaitu mengembalikan subsidi listrik 900 watt untuk masyarakat menengah ke bawah, mendesak Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberantas penyalahgunaan narkoba, menegakkan supremasi hukum dalam memberantas korupsi, menolak UU Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), menghentikan perampasan tanah rakyat dan menolak reklamasi.

Dalam dialognya, Muhammad Riszky selaku staf Kementerian Sosial dan Politik (Kemensospol) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyampaikan bahwa pendidikan bukan lagi proses dialektis yang mencerdaskan dan membebaskan anak bangsa, sebab mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan masa studi dengan cepat akibat dari mahalnya biaya kuliah yang harus dibayar. "Sehingga hal-hal yang kemudian dapat dikembangkan (melalui) proses kaderisasi, proses dialektis dalam rangka mencerdaskan wawasan kita itu semakin terkekang," tuturnya.

Aksi ini sendiri dimulai sejak pukul 11.00 WITA fengan titik kumpul di Kampus Gunung Sari Baru UNM yang kemudian dilanjutkan dengan long march menuju Fly Over Makassar dan berakhir di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan pada pukul 15.00 WITA. (SZ)

Posting Komentar