Sumber : https://m.detik.com/news/berita/3616402/mahasiswa-peserta-pimnas-ke-30-deklarasikan-anti-plagiarisme


Psikogenesis, Rabu (03/10)-Pembantu Dekan (PD) III Bagian Kemahasiswaan, Ahmad Razak menyiapkan pelatihan intensif demi peningkatan kualitas Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun ini. 

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 30 tahun 2017 yang sebelumnya diselenggarakan di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar pada Rabu (23/08) hingga Senin (28/08) melibatkan 89 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia dengan total proposal yang dinyatakan lolos ke Pimnas sejumlah 420 proposal PKM.

Dari jumlah proposal yang lolos, hanya dua tim dari Univeristas Negeri Makassar (UNM) yang diterima di Pimnas dan keduanya merupakan perwakilan dari Fakultas Teknik (FT) UNM.

Penolakan proposal PKM mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) UNM menjadi suatu kekecewaan tersendiri bagi yang terlibat. Hal tersebut diakui oleh Isnawati yang tahun lalu juga menjadi salah satu peserta. Kekecewaan tersebut bukan karena tidak adanya sosialisasi dari Fakultas, tetapi karena kurangnya kemampuan mahasiswa dalam bidang menulis. “Jadi, memang karena kurangki kemampuan menulis,” ungkap mahasiswi angkatan 2016 tersebut. 

Mengenai absennya FPsi UNM dalam daftar peserta Pimnas tahun ini, PD III akan melibatkan para dosen dan mahasiswa yang terampil dalam bidang karya ilmiah untuk lebih mengintensifkan pelatihan sebagai strategi menghadapi PKM l. Dengan melibatkan para dosen dan mahasiswa tersebut, pria yang akrab disapa Ahmad ini mengharapkan agar proposal PKM yang dikirimkan dapat lebih berkualitas. “Buat apa juga banyak-banyak yang kita latih tapi sedikit ji yang berkualitas,” ungkapnya. 

Karenanya, pola pelatihan kali ini akan menghadirkan lima pemateri dengan mengupayakan kehadiran satu anggota tim reviewer PKM. "Akan kita optimalkan segala keterbatasan anggaran untuk kegiatan itu (baca: PKM)," jelasnya. 

Beliau juga berharap agar judul PKM yang akan dibuat kali ini akan lebih berkualitas. “Tulisan yang masuk itu harus lebih siap, kualitasnya juga harus bagus,” ungkap dosen Psikologi Pendidikan tersebut.  (AI)

Posting Komentar