Sumber: Laman Facebook Khari Susanto

Mempelajari psikologi sangatlah menarik. Semua hal tentang manusia dapat dijelaskan melalui teori perilaku. Dalam tulisan ini, penulis menceritakan terkait pengetahuan, pengalaman, serta apa yang diyakini penulis hingga saat ini.

Identitas dan mahasiswa adalah dua hal yang merujuk pada orang atau manusia. Identitas tersebut merujuk pada apa dan siapa orang itu. Sementara mahasiswa sendiri merujuk pada siswa yang menyandang gelar tertinggi, yakni maha.

Seorang remaja SMA yang berstatus siswa dan akan mengambil gelar mahasiswa harus tahu bagaimana diri mereka sendiri melewati kebingungan identitasnya. Dalam teori psikologi, remaja mengalami kebingungan identitas. Ada yang memakai konsep diri, ada pula yang memakai teori Johari Window untuk membantu menemukan identitasnya.

Ke Psikologi UNM

Cara untuk melekatkan identitas baru mahasiswa yaitu dengan proses pengaderan atau proses pencerahan. Dimulai saat penerimaan mahasiswa baru dengan mengajari mereka bagaimana dinamika kuliah, etika dalam bergaul seperti senyum, sapa, salam, sopan, dan santun. Etika ini menjadi hal yang paling utama dan akan membawa mereka kemana-mana. Melalui etika, mereka dapat langsung beradaptasi dengan lingkungan baru. Merendah atau sopan tidak membuatnya menjadi kecil, tetapi membentuk penghargaan pada diri sendiri dan penghargaan pada orang lain tentunya.

Setelah melangkah jauh, mahasiswa baru diberikan simbol untuk membantu menguatkan identitasnya lagi, yaitu penggunaan jas almamater. Tujuannya adalah untuk mencintai atau minimal melekatkan diri dengan identitas barunya. Jas almamater membantu untuk saling mengenal, saling menyapa, dan saling mengakrabkan diri dengan angkatan-angkatan sebelumnya. Hal ini adalah cara yang paling mudah untuk mengenali bahwa mahasiswa baru tersebut adalah anak Psikologi UNM. Dari sini, ada sebuah nilai yang berusaha ditanamkan. Mengenal diri sebagai seorang mahasiswa psikologi, sebagai anggota baru, dan adik termuda dari psikologi UNM, mahasiswa baru harus belajar mengenal budayanya (baca: FPsi UNM). Teringat peribahasa yang berbunyi "di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung." Budaya organisasi sangat perlu kita ketahui. Misalnya identitas Lembaga Kemahasiswaan (LK) Psikologi yang memiliki proses penyadaran kita sebagai manusia dan menumbuhkan empati.

Beralih ke identitas. Kita ambil satu teori yaitu konsep diri. Secara singkat terdapat tiga hal dalam konsep diri, yaitu aku diri, aku sosial, dan aku ideal.

Aku diri sebagai penjabaran umum seorang mahasiswa baru psikologi yang belum tahu apa-apa atau bisa saja menjadi sok tahu. Secara teori adalah sudut pandang penulis terhadap bagaimana pribadi penulis sendiri.

Aku sosial berhubungan dengan dunia sosial atau di luar diri kita. Mencari identitas itu dilakukan melalui orang lain karena pada dasarnya kita tidak pernah sendiri. Sebagai orang baru yang masuk dalam sebuah komunitas kita harus mampu berdaptasi. Aku sosial ini terlihat dari interaksi kita dengan teman, kakak, dan orangtua di kampus. Aku sosial adalah pandangan orang lain tentang diri kita sendiri.

Aku ideal sebagai seorang mahasiswa yang boleh berpikir kritis namun tetap beretika, serta cerdas dan beriniasitif dalam mengambil peran-peran dalam masyarakat. Selain itu juga mampu menjadi maha yang sesungguhnya. Harus jelas, bukan berangan-angan. Misalnya saja penulis ingin terbang, pada kenyataannya itu adalah hal yang mustahil bagi manusia kecuali dibantu dengan alat seperti pesawat terbang. Ideal adalah apa yang terjadi pada kenyataan sesuai dengan apa yang dicita-citakan atau yang diharapkan dari sebuah proses. Selalu ingat sesuatu dengan tetap menganalisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat), dapat dicapai, jelas, tidak membuat orang lain tersakiti, dan tentukan target waktu serta skala prioritasnya.

Transformasi itu perlu proses. Hal ini tidak segampang menuliskan sebuah tulisan. Diperlukan waktu karena pada konsep aku, sisi egoislah yang perlu ditanggalkan sebelum kita belajar menjadi mahasiswa seutuhnya. Dewasa itu terbentuk setelah menemukan dirimu seperti apa.

Mengutip sedikit "orang yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhannya".

-Khari Susanto, alumni Fakultas Psikologi UNM angkatan 2007-

Posting Komentar