Suasana peer konseling pada mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Laboratorium Psikodiagnostik FPsi UNM (23/05).
Sumber: Dok. Pusat Layanan Psikologi FPsi UNM.

Psikogenesis, Senin (30/10)- 10 Oktober adalah hari peringatan Kesehatan Mental se-dunia dengan tema Mental Health in the Workplace, dimana semua elemen masyarakat dan Instansi turut meramaikan dengan berbagai kegiatan, Tetapi, tidak terlihat adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh Fakultas Psikologi (FPsi) Universita Negeri Makassar (UNM) dalam memperingati hari tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kepala Pusat Layanan Psikologi (PLP) Dian Novita menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada Program Kerja (Proker) untuk memperingati hari Kesehatan Mental. “Tetapi selama ini dalam bentuk layanan  itu kita sudah lakukan” ungkapnya.

Dosen Psikologi Perkembangan ini juga menjelaskan bahwa beberapa client yang datang ke PLP adalah orang-orang yang memiliki masalah dan tidak sehat secara mental, kemudian akan dibantu untuk mengenal dan menyelesaikan masalahnya sendiri. “Dia meminta pertolongan dalam bentuk layanan psikologi, kita bisa kasih dia konseling misalnya," tandasnya.

Lebih jauh, Dosen yang akrab disapa Dian ini juga menjelaskan bahwa PLP telah membentuk Peer Konseling untuk mendeteksi dan menanangani masalah yang sedang dialami mahasiswa. “Jadi misalnya ada masalah seperti percintaan, skripsi, keluraga. Jadi kaya konseling teman sebaya. Itu bentuk penanganannya mahasiswa dan itu tidak berbayar,” jelasnya.

Selain menjadi tempat curhat, diharapkan Peer Konseling ini bisa menjadi penguatan bagi mahasiswa dalam melihat masalahnya sendiri. “Jadi kalau client tahu masalah ini, saya tahu solusinya, nah teman-teman peer groupnya ini memberikan penguatan,” imbuhnya.

Muh. Jufri selaku Dekan FPsi UNM menjelaskan bahwa saat ini di PLP memang masih ditangani oleh Dosen yang mengampu mata kuliah, sehingga client harus menyesuaikan jadwal yang telah ditentukan oleh staf PLP. “Ditempat-tempat yang maju memang ada Psikolog atau Konselor yang memang standby, nah kalau kita yang bertugas kan dosen-dosen kita juga,” tuturnya.

Prosedur penangan kasus yang dilakukan oleh PLP sendiri masih terkendala dengan waktu dan sumber daya yang masih kurang. Ketika client datang melaporkan ke admin, selanjutnya Kepala PLP akan menentukan Psikolog yang akan menangani kasus tersebut. “Tentu adminnya akan menentukan kapan konselornya bersedia memastikan waktu clientnya bisa datang,” jelas Pria yang akrab disapa Jufri ini.

Ketua Ikatan Psikologi Klinis (IPK), Rahmat Permadi menyayangkan perihal tidak adanya kegiatan yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Kesehatan Mental yang berkaitan erat dengan Fakultas yang menaungi dirinya. “Minimal ada event, lebih bagus menurut saya penyuluhan atau kuliah umum untuk internal saja,” harapnya.

Ia pun berharap agar mahasiswa Psikologi mampu mengelola dirinya sendiri dalam menangani permasalahannya. Jika belum mampu, maka sudah menjadi keharusan bagi FPsi UNM untuk memfasilitasi mahasiswanya. “Harusnya ada kebijakan dari kampus memperhatikan aspek kesehatan mental,” tutur pria yang akrab disapa Mato itu. (BM/TEN)

Posting Komentar