Samar-samar kudapati bau tubuhmu
Diantara puisi-puisiku yang purba

Padahal sekalipun puisiku
Tak pernah  menjangkau tubuhmu
Dan kita tak pernah bercumbu dirak-rak
Toko buku di dalam kepalaku.

Aku bukan penyair
Dan kau bukan pendengar
Dunia tak ingin kita membaur

Puisiku bukan puisi bagimu: sebuah anomali!

Rindu yang rutin berkunjung
Setiap sewindu sekali
Lebih giat bekerja manakala
Kau nyanyikan mars kematianku
Dihadapan cermin kamar tidurmu
Tiap malam sebelum tidurku
Sekali sehari.

Dan aku: mengeras diantara lamunanmu
dan tapal batas kefanaan dunia.

2017

Wahyu Setiawan, Mensospol BEM Kema FPsi UNM periode 2017-2018

Posting Komentar