Surat Edaran No: 148/UN36.7/KM/2018
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Kita selalu diajarkan untuk berani berekspresi. Pelajaran ini telah diberikan sejak SMP. Bahkan kampus adalah laboratorium dalam berekspresi. Membaca, diskusi, kemudian aksi, begitulah yang dilakukan di kampus. Kampus menjadi tempat paling penting dalam melahirkan kebenaran dan keadilan. Bahkan menjadi benteng terakhir dalam mempertahankan itu. Peran itu tersematkan pada mahasiswa, dan menjadi keharusan mahasiswa menjaga idealismenya. 

Dosen dan birokrasi harus menjadi partner mahasiswa dalam melahirkan konsep ideal yang mengutamakan kepentingan bersama dengan berlandaskan kepada nilai-nilai kebenaran dan keadilan. 

Tapi dunia kampus terlecehkan, tepatnya di fakultas ilmu perilaku karena dikeluarkannya surat edaran No:148/UN36.7/KM/2018 yang isinya penyampaian untuk tidak mengikuti kegiatan pers conference yang akan dilaksanakan oleh BEM UNM terkait persoalan KKN. Padahal agenda ini telah direncanakan matang-matang dan telah melewati tahap pendiskusian masalah oleh kawan-kawan BEM UNM. Sedikit menggelitik karena surat edaran ini dikeluarkan karena tidak ada cara untuk memberikan sanksi kepada mahasiswa yang kritis, maka cara ini dilakukan karena dengan adanya landasan surat edaran maka mereka yang ikut dapat diberikan sanksi melalui komdis (semoga alasan dikeluarkannya surat edaran ini tidak benar dan sedikit menggelitik ini hanya informasi yang anakmu dengar). 

Munculnya agenda BEM UNM dan LK se-UNM untuk melakukan pers conference ternyata tidak disikapi dengan bijak. Fakultas ilmu perilaku menganggap agenda ini tidak baik sehingga mahasiswa dilarang untuk berpartisipasi dalam agenda tersebut. Parahnya, larangan ini dikeluarkan melalui surat edaran yang harusnya jabatan sebagai pemimpin digunakan untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan mahasiswa. Tetapi surat ini menjadi bukti bahwa kebebasan berekspresi dikampus telah dicederai. Apalagi hal ini dilakukan di fakultas ilmu perilaku yang katanya salah satu fakultas terbaik di Kota Makassar. 

Terakhir, anakmu ini sedang liburan dan memperbaiki diri. Hari Senin kuliah kembali, semoga Bapak tercerahkan dan kembali berjuang dengan mengutamakan nilai-nilai kebenaran dan keadilan karena begitulah prinsip seorang intelektual. Terlebih Bapak adalah seorang pemimpin yang menjadi teladan bagi kami semua Mahasiswanya. 

Makassar, 1 Februari 
Anakmu Bapak

*Tulisan ini merupakan surat kaleng dari Mahasiswa.

Posting Komentar