Psikogenesis, Sabtu (31/03)-Salah satu kelompok yang telah mengikuti
Pelatihan Metodologi Penelitian (PMP) yang ke-21 di STIE Amkop beberapa hari
yang lalu bakal meneliti tentang Mobile Legend.
Ketua Kelompok, Irnawati, mengungkapkan,
bahwa Fenomena game Mobile Legend sebagai gaya hidup di Indonesia saat ini
cukup mencengangkan diminati dari kalangan anak anak hingga dewasa.
Game online diminati sebanyak 70% usia
13-17 tahun, karena game ini prkatis, memiliki pilihan hero yang unik dan bisa bermain rame-rame lanjut dia, dalam
hal ini adalah remaja awal sebagai pemain game online terkhusus game Mobile
Legends.
"Remaja adalah masa peralihan dari
kanak-kanak ke dewasa. Dimana masa ini
adalah masa pencarian, keingintahuan, serta ajang ikut ikutan dan coba-coba
untuk mengetahui suatu hal untuk mengetahui suatu pola yang cocok untuk
mengapresikan jati diri. Termasuk jika ada tren-tren terbaru seperti game
online maka akan ada tantangan tersendiri bagi remaja untuk ikut melibatkan
diri demi sebuah keeksistensian dalam tren dan terkadang tidak mempertimbangkan
dampak yang akan mereka dapatkan. Salah satu dampaknya adalah gangguan
perilaku, itulah kenapa kami ingin meneliti mengenai pengaruh kecanduan game Mobile Legends terhadap tingkat agresifitas siswa di SMP Negeri 25 Makassar," serunya.
Sementara itu, Mentor kelompok ini,
Humairah mengatakan, mereka telah melakukan observasi di SMP Negeri 25 Makassar
yang telah mengadakan Lomba Mobile Legends yang diikiuti oleh setiap perwakilan
kelas dari 33 kelas. Dengan total jumlah peserta sebanyak 165 orang peserta,
dan berdasarkan hasil wawancara awal di SMP 25 Makassar yaitu pada salah satu guru selaku Pembina OSIS,
mengatakan bahwa kebanyakan siswa yang sedang memainkan game Mobile Legends cenderung melakukan tindakan pukulan meja dan bahkan sampai mengeluarkan
kata-kata yang tidak wajar.
Posting Komentar
Posting Komentar