Sumber: zawaj.com |
Rindu itu siklusnya aneh
Bayangnya melintas, kemudian singgah
Bahkan menetap hingga aku dibuat jengah
Sekarang, jamannya merindu sendirian
Tanpa ia balik merindukan
Seperti habis seluruh hati dipatahkan
Tak ada yang tahu nikmatnya merindu sepihak
Ia bisa menjadi obat untuk hati yang pernah retak
Atau bahkan menjadi racun yang membuat tamak
Setidaknya rindu sendirian itu menyenangkan
Aku bisa menceritakan mu pada Tuhan
Di antara malam terbenamnya rembulan
Makassar, 13 Desember 2018
*Puisi ditulis oleh Ursa Mayor
Posting Komentar
Posting Komentar