Diguyur Hujan, Aksi LK UNM Tetap Menggelora

Orasi dalam Aksi LK UNM Menyambut Hardiknas yang berlangsung di Jl. A. P. Pettarani, depan Menara Pinisi UNM, Kamis (02/05).
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Kamis (02/05)-Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Lembaga Kemahasiswaan (LK) dalam lingkup Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi di depan Menara Pinisi UNM, Kamis (02/05).

Aksi tersebut membawa Grand Issue, yakni "Cabut Undang-undang Perguruan Tinggi (UUPT) No. 12 Tahun 2012 dan Wujudkan Demokratisasi Kampus" dengan isu turunan Tolak Status Badan Layanan Umum (BLU) UNM, Stop Kekerasan Akademik, Revisi Peraturan Lembaga Kemahasiswaan (PLK) UNM, Berikan Pendidikan yang Layak Bagi Penyandang Disabilitas, Hentikan Intervensi Birokrasi terhadap LK dan Hadirkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang Jelas untuk Pencairan dana LK.

Aksi diawali dengan massa aksi berkumpul di depan Perpustakaan Umum UNM lalu bergerak menuju titik aksi di depan Menara Pinisi UNM, Jl. A. P. Pettarani.

Setibanya di titik aksi, massa kemudian menutup Jl. A. P. Pettarani dan melakukan berbagai varian aksi, seperti orasi, bakar ban, puisi hingga menggambar mural.

Hujan kemudian mengguyur barisan massa pada pukul 15.53 Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan memaksa massa berpindah titik aksi ke pelataran Menara Pinisi UNM. Namun, meski kondisi masih hujan, massa tetap kembali ke titik aksi di Jl. A. P. Pettarani pada pukul 16.20 WITA.

Jenderal Lapangan sekaligus Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM, Dwi Rezky Hardianto atau yang kerap disapa Ari menjelaskan bahwa massa aksi kembali diarahkan ke titik aksi semula karena berpatokan pada tujuan aksi yang harus dicapai.

"Karena tujuan kita (baca: massa aksi) adalah supaya tuntutan kita bisa sampai ke nasional maupun sampai ke birokrasi kampus," jelasnya.

Ari juga melanjutkan bahwa aksi akan tetap berlangsung hingga mendapatkan respon dari Rektor UNM, Husain Syam.

"Intinya sampai kita direspon Rektor UNM," tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, massa aksi telah menutup empat ruas jalan Jl. A. P. Pettarani. (AL)