Lapak Baca oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Literasi di Universitas Muslim Indonesia.
Sumber: Dok. Aliansi Mahasiswa Peduli Literasi

Aliansi Mahasiswa Peduli Literasi menggelar Lapak Baca yang bertempat di Universitas Muslim Indonesia (UMI). Lapak Baca ini diselenggarakan sebagai bentuk penolakan dan kecaman menyikapi insiden razia buku yang terjadi di Makassar, tepatnya di Gramedia Trans Studio Mall pada Sabtu (03/08) lalu yang dilakukan oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) Brigade Muslim Indonesia.

Menurut pengakuan Humas Lapak Baca, Island, kegiatan ini tujuannya untuk menyikapi insiden razia buku di Makassar yang dilakukan oleh salah satu Ormas milisi sipil.

"Ini bentuk respon kami atas kejadian razia buku di Makassar yang dilakukan oleh Brigade Muslim Indonesia," ungkap Island.

Island juga mengatakan, lapak baca yang dilakukan ini juga merupakan pernyataan sikap dari beberapa organisasi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Literasi yang tidak bersepakat dengan tindakan razia buku di Makassar.

"Lapak baca ini merupakan aksi penolakan dan kecaman kami," tegasnya.

Menanggapi tindakan ormas Brigade Muslim Indonesia, Island menilai tindakan tersebut tindakan sangat merugikan dan tidak memiliki dasar legalitas hukum yang jelas. "Melakukan razia buku itu bukan wewenangnya," ujarnya.

Hal serupa juga diutarakan oleh salah satu penyelenggara kegiatan, Fahri Fajar selaku Ketua 1 Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM FAI), ia menghimbau masyarakat agar tidak mudah menerima propaganda-propaganda yang tak mendasar dengan memperbanyak membaca.

"Publik harus pintar, caranya yah harus banyak membaca biar tidak mudah dihasut demi kepentingan yang tidak jelas," imbuh Fahri, sapaan akrabnya.

Lapak baca yang dihadiri puluhan mahasiswa dari organisasi Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Dewan Kota (PPMI DK) Makassar, Pembebasan Kol-Kot Makassar, BEM FAI UMI, Central Gerakan Mahasiswa Tual (CGMT), Komunitas Marginal (KOMUNAL), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon FAI UMI, dimulai pukul 10 lewat 40 Wita dengan beberapa varian kegiatan, seperti pembagian selebaran dan penandatangan petisi untuk menggait solidaritas publik mengecam razia buku yang terjadi di Makassar.

Posting Komentar