Lokakarya Pengaderan yang diselenggarakan oleh BEM Kema FPsi UNM di Baruga Kemahasiswaan FPsi UNM, Senin (19/08).
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Selasa (20/08)-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) usai menggelar kegiatan Lokakarya Pengaderan yang berlangsung di Baruga Kemahasiswaan FPsi UNM, Senin (19/08).

Lokakarya Pengaderan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mensosialisasikan dan menyatukan persepsi dari Kementrian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendiklat) BEM Kema FPsi UNM terkait konsep-konsep dan metode pengaderan yang dilakukan kepada mahasiswa baru (maba) angkatan 2019.

Qadrianty selaku Sekertaris Kemendiklat mengungkapkan bahwa walaupun pihak yang berwenang untuk mengader maba adalah Kemendiklat, seluruh masyarakat Kema FPsi UNM maupun Biro Kegiatan Mahasiswa (BKM) yang ada turut mengawal dan ikut berpartisipasi dalam pengaderan, sehingga perlu untuk menyatukan persepsi dari Kemendiklat. “Karena ini bukan hanya kadernya diklat tentunya tapi kader kita bersama jadi metode-metode yang akan dilakukan diklat tentunya harus diketahui oleh masyarakat Kema,” ungkap mahasiswi yang akrab disapa Qadri ini.

Qadri juga menjelaskan, esensi dari pengaderan yang akan ditanamkan, meliputi nilai-nilai kebersamaan, disiplin, sosialisasi, sopan santun, kritis dan intelektual. Hal tersebut yang akan dituangkan ke dalam metode untuk menanamkan-nilai tersebut. "Nah itu ada melalui Real (baca: Orientasi Kemahasiswaan dan Kelembagaan), LDKM (baca: Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa), buku Kema, penjelasan esensi penggunaan jas almamater, pengumpulan, pendampingan dan juga nanti ada agenda LDKM," jelasnya. (SM)

Posting Komentar