Workshop Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Psikologi UNM yang dibawakan oleh Bakhrani A. Rauf dan Sultan dengan tema "Optimalisasi Penyusunan Program Kreativitas Menuju Pimnas 2020" di Aula MTM FPsi UNM pada Sabtu (28/09).
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Senin (30/09)–Ahmad selaku Wakil Dekan (WD) III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengonfirmasi bahwa para penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) yang saat ini lulus, akan menerima beasiswa tersebut di tahun berikutnya. 

Menurut Ahmad, seharusnya penerima beasiswa PPA tersebut secara logika layak menerima beasiswa tersebut. “Dengan catatan bahwa IPK (baca: Indeks Prestasi Kumulatif) –nya itu tidak boleh kurang dari 3.00,” ungkapnya.

Selain itu, Ahmad menjelaskan bahwa mahasiswa yang menerima beasiswa PPA diharapkan bisa aktif mengikuti kegiatan akademik lain, seperti penulisan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan kegiatan ilmiah lainnya. 

Oleh karena itu, Ahmad mengingatkan bahwa ketika ada hal-hal bersifat insidentil seperti penurunan IPK, maka mahasiswa yang sudah menerima beasiswa PPA akan dicarikan penggati baru. “Jadi kalau ada lagi permintaan baru masuk (baca: dari pihak Universtias) nah itu lagi dicarikan,” jelasnya. 

Berdasarkan hasil rapat bersama pihak universitas, para penerima beasiswa PPA akan menerima beasiswa PPA hingga semester 8. “Jadi semisal, angkatan 2016, jadi, praktis dia hanya bisa dapat beasiswa PPA satu tahun dan 2018 mungkin lebih lama dia,” ujarnya. 

Ahmad sendiri tidak tahu terkait alasan dibalik mengapa ada keputusan untuk membuat penerima beasiswa menjadi seperti bidikmisi yang diterima terus oleh mahasiswa terkait. Ahmad menambahkan bahwa, kemungkinan keputusan tersebut bisa saja berasal dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). “Saya juga tidak tahu di atas (baca: pihak universitas) itu, mungkin karena kan begitu ji awal-awalnya sebelum saya jadi wakil dekan III, toh,” kata Ahmad. (AK)

Posting Komentar