Materi I oleh Nabilah Panandrang H. dalam Kegiatan Workshop Kewirausahaan dengan tema "Bisnis Tanpa Rugi" yang diselenggarakan oleh Forum Studi Islam (FSI) FPsi UNM di Aula MTM FPsi UNM, Sabtu (19/10).
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Minggu (20/10)-Forum Studi Islam (FSI) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar kegiatan Talkshow Kewirausahaan dengan mengusung tema “Talkshow Kewirausahaan Bisnis Tanpa Rugi” yang diselenggarakan di Aula Moh. Thayeb Manrihu (MTM) FPsi UNM, Sabtu (19/10). 

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan meningkatkan kewirausahaan islami pengurus FSI FPsi UNM, maupun masyarakat pada umumnya. Adapun pemateri yang diundang dalam kegiatan ini, yaitu Nabilah Panandrang H., selaku owner Diabea Project dan Fahmi Syams selaku owner Nasyid on Wedding. Tidak hanya itu, jalannya talkshow ini dimoderatori oleh Husain Anandtama selaku owner Yanki Sound. 

Nabilah Panandrang H., dalam materinya mengungkapkan bahwa untung rugi dalam berbisnis tidak hanya diukur dari materi yang didapat, karena dibalik kerugian materi dalam berbisnis, individu juga mendapatkan pengalaman agar lebih baik kedepannya. "Soal untung rugi itu tidak bisa diukur hanya dari materi saja, karena dari kerugian itu kita bisa belajar supaya kedepannya lebih baik lagi,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Nabilah juga menjelaskan bahwa bisnis itu tidak boleh dipimpin oleh banyak orang, karena menurutnya jika dipimpin oleh banyak orang bisnis tidak akan berjalan dengan baik. “Matahari itu cuma ada satu, seperti matahari pemimpin juga harusnya cuma  satu,” jelasnya.

Selain Nabilah, Fahmi Syam, dalam materinya menerangkan bahwa ada beberapa cara agar tidak rugi dalam berbisnis. “Ada cara yang dapat dilakukan agar bisnis itu tanpa rugi yang sesuai dengan ajaran islam, yaitu memperbanyak membaca Alquran, melaksanakan shalat, dan melakukan sedekah,” terangnya.

Ahmad Yasser yang merupakan Dosen Pembina FSI FPsi UNM juga mengungkapkan beberapa tips dalam menjalankan bisnis, yaitu membangun bisnis dengan pondasi yang kuat, istiqomah dalam beribadah, dan mu’amalah. “Bisnis itu ibarat pohon, akarnya sebagai pondasi, batangnya sebagai ibadah, dan daunnya sebagai mu’amalah,” ungkapnya. 

Ardi, salah satu peserta talkshow menuturkan bahwa ia mengikuti acara ini untuk menambah wawasannya dalam berbisnis karena rencananya untuk menjadi pengusaha atau membuka usaha-usaha baru. "Setelah itu, setelah saya keluar dari sini (baca: sarjana), saya akan berusaha mengaplikasikan info atau ilmu-ilmu yang saya dapatkan dari sini,” tutur Ardi. (038)

*Berita ini ditulis oleh peserta magang Diklat Jurnalistik XII LPM Psikogenesis

Posting Komentar