Buku Kema 2019
Sumber: Dok. Pribadi Peserta Magang Diklat Jurnalistik XII LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Selasa (15/10)-Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendiklat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) membuat kebijakan baru terkait buku Kema. Buku Kema yang sebelumnya dibagikan dan dibuat langsung oleh Kemendiklat, kini dibuat sendiri oleh mahasiswa baru (maba) 2019.

Buku Kema merupakan wadah yang digunakan oleh maba untuk mengenal dan berinteraksi dengan masyarakat Kema FPsi UNM. Buku Kema dapat menjadi wadah bagi para maba untuk berbicara dengan mahasiswa dari berbagai angkatan. 

Isnawati selaku Menteri Pendidikan dan Pelatihan (Mendiklat) mengungkapkan bahwa pada tahun ini, buku Kema dibuat sendiri oleh maba. "Diklat juga memberikan semua peralatan yang diperlukan dan juga mengajarkan cara pembuatan buku Kema mulai dari sampul, isi dan sampai satu buku jadi," ungkapnya, ketika ditemui pada Rabu (09/10) lalu. 

Kendati demikian, diklat tidak serta merta lepas tangan dalam pembuatan buku Kema, melainkan tetap turut ambil bagian dengan memberikan bahan mentah dan juga mengawasi proses berlangsungnya pembuatan buku Kema ini. 

"Jadi teman-teman diklat juga tetap awasi, harapannya diklat dalam pengikut sertaannya itu dalam buku kema itu dilaksanakannya teman-teman mahasiswa baru atau tidak," jelas mahasiswi yang akrab disapa Isna tersebut.

Lebih lanjut, Isna berharap dengan adanya kontribusi maba dalam pembuatan buku Kema, rasa kepemilikian maba dan rasa kepemilikannya dalam angkatan dapat muncul.

"Bisa ki ada solidaritasnya di dalam disitu kemarin pasnya dibuat. Makanya teman-teman diklat itu selalu tekankan buku ini mau dibuat sama-sama dan disini diliat ki kepekaannya teman-teman siapa yang mau membantu," tuturnya. 

Buku Kema sendiri saat ini telah selesai dicetak dan dibagikan seluruhnya kepada maba. (020)

*Berita ini ditulis oleh peserta magang Diklat Jurnalistik XII LPM Psikogenesis

Posting Komentar