Massa aksi menutup empat ruas jalan Jl. A. P. Pettarani dalam Aksi LK UNM Menyambut Hardiknas, Jumat (03/05).
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Demonstrasi besar-besaran dilakukan serentak di beberapa kota besar di Indonesia pada tanggal 24 September 2019 lalu dengan tuntutan mengenai penolakan terhadap RUU KUHP, revisi UU Permasyarakatan, dan RUU KPK.

Tapi apakah kita sungguh mengetahui apa sebenarnya Demonstrasi?

Siregar (1994) mengemukakan bahwa demonstrasi merupakan bentuk ekspresi yang produktif dari sekelompok orang yang berisikan tuntutan atas suatu keadaan, kenyataan, luapan kesadaran, dan bentuk pendidikan kritis bagi masyarakat. Arisanti (2012) juga menjelaskan bahwa demonstrasi merupakan gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang ditempat umum.

Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa pertama kali, yakni pada tahun 1966 dimana saat itu mahasiswa protes mengenai keadaan negara setelah terjadinya tragedi berdarah pada tanggal 30 September 1965.

Faradillah Firdaus, selaku Ilmuwan Psikologi Sosial menjelaskan bahwa demonstrasi terjadi karena adanya konflik. Konflik sendiri terjadi karena adanya perbedaan atau ketidakcocokan satu dengan yang lainnya. 

"Dikaitkan dengan psikologi sosial, alasan individu melakukan demonstrasi ditinjau dari pertama, atribusi alasannya melakukan atau ikut dalam demostrasi karena adanya ketidakadilan. Kedua adanya konformitas tekanan sosial yang dilakukan dalam kelompok," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pihak yang melakukan aksi demonstrasi harus mengetahui apa yang menjadi penyebab dari melakukan hal tersebut.

"Pemikiran pertama yakni kognisi sosialnya dimana ketidaksesuaian dan sepaham dengan apa yang dipikirkan. Kedua norma sosial, pemikiran bahwa yang diterapkan tidak sesuai dengan kelompoknya," tambahnya

Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa demonstran yang ikut-ikutan tidak memiliki tujuan yang jelas, bisa sebagai orang yang meramaikan atau hanya memperbanyak massa.

"Dalam psikologi sosial ada psikologi kelompok, massa  merupakan kelompok yang tidak mengetahui apa tujuan dalam demonstrasi tapi hanya ikut meramaikan." tutupnya. (AA)

Daftar pustaka:
Siregar, H. (1994). Hati Nurani Seorang Demonstran. Jakarta.

Arisanti, N. A. (2012). Persepsi mahasiswa terhadap aksi demonstrasi menanggapi rencana kenaikan bbm per 1 april 2012. Skripsi. Surakarta.

Posting Komentar