Agenda Pemilihan Umum Kema FPsi UNM
Sumber: Dok. KPU Kema FPsi UNM

Psikogenesis, Senin (09/12)- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) akan segera menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) calon Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kema FPsi UNM di kelas Parepare pada Rabu (11/12) mendatang. Namun, belum ada sosialisasi lebih jauh hingga saat ini. 

Dilansir dari berita sebelumnya (Baca: Terkait Golput Pemilih Tahap I, KPU: Masalah Komunikasi), rata-rata hasil suara yang diperoleh dalam pemilu periode 2018-2019 lalu merupakan suara yang tidak sah. Hal tersebut dikarenakan kedua kandidat yang tidak berkunjung ke Parepare dan komunikasi yang dibangun KPU kurang efektif. 

Menanggapi hal tersebut, Muh. Wahyu Setiawan selaku Ketua KPU Kema FPsi UNM mengaku bahwa keterbatasan waktu untuk menyelesaikan semua agenda menjadi kendala utama, sehingga sosialisasi hanya mengandalkan media sosial. "Sebenarnya kemarin itu kita hampir tidak ada jedanya untuk setiap agenda ke agenda lain," aku Wahyu sapaan akrabnya. 

Wahyu juga menjelaskan bahwa kondisi KPU sendiri sangatlah tidak ideal. Hal tersebut dikarenakan waktu yang diberikan oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Kema FPsi UNM sangat minim dan bertepatan dengan minggu ujian final. 

"Itu tantanganya juga KPU sekarang. Jadi KPU hanya bisa berusaha semaksimal mungkin, karena faktor X nya itu sebenarnya lebih kuat. Di Makasssar saja kita tidak bisa jamin 100%  bisa memilih. Karena waktu-waktu final saja sudah banyak orang yang pulang kampung," jelsnya. 

Lebih lanjut, untuk meminimalisir golongan putih (golput) terjadi, KPU sendiri telah mengusahakan untuk mengajak mahasiswa kelas Parepare menghadiri agenda Pemaparan dan Debat Visi Misi pada Senin (09/12). "Minimal orang-orang yang datang bisa memberitahukan teman-teman yang lain bagaimana agar mereka juga bisa ikut memilih," lanjutnya. 

Namun, jika mahasiswa masih banyak yang menjadi golput, Wahyu mengaku perlu diadakannya evaluasi KPU kembali untuk ke depannya. "Kalau itu yah harus dievaluasi KPU," tuturnya. 

Mahasiswa angkatan 2015 ini pun berharap agar Maperwa Kema FPsi UNM dapat memperhitungkan waktu yang benar-benar optimal untuk pembentukan panitia KPU, yakni idealnya kurang lebih sekitar 2-3 bulan sebelum pemilihan. 

"Saya sendiri itu waktu yang diberikan cuma dua minggu. Bayangkan saja untuk screening itu kita harus lakukan satu hari Presiden dan  anggota Maperwa. Untuk kampanye juga sangat tidak ideal. Kalau yang lalu-lalu itu ada sekitar satu mingggu sekarang kan harus dipadatkan. Sehinggga esensi setiap agenda itu berkurang,"

Wahyu juga berharap agar baik dari mahasiswa FPsi UNM kelas Makasssar maupun Parepare sendiri dapat berkontribusi dalam Pemilu nanti dan antusias dalam setiap agenda yang dilaksanakan oleh KPU. Selain itu, ia berharap agar mahasiswa bisa paham bahwa pemilihan ini sangat menentukan masa depan psikologi dalam 1 tahun ke depan. 

"Harapannya semua bisa sadar bahwa pemilihan Presiden ini sangat berpengaruh karena jika nanti ada kebijakan yang dibuat Fakultas dan dirasa tidak sesuai dan memberatkan mahasiswa kan yang bisa jadi panjangkan aspirasi mahasiswa itu BEM dan maperwa," harapnya. 

Adapun jadwal Pemilu Capres BEM Kema FPsi UNM yakni pada Rabu (11/12) di Parepare dan pada Kamis (12/12) di FPsi UNM kelas Makassar. (MEY)

Posting Komentar