Perayaan harla LPM Psikogenesis yang dilaksanakan melalui aplikasi Jitsi Meet, Minggu (26/04).
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis 

Psikogenesis, Senin (27/04)-Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Psikogenesis merayakan hari lahir (harla) secara daring pada Minggu (26/04) kemarin melalui aplikasi Jitsi Meet. Harla pertama yang dilaksanakan secara daring ini menuai kesan positif dari alumni yang hadir.

Dimas Dwi Ariefianto salah satu perumus dari LPM Psikogenesis yang turut hadir dalam harla kemarin (26/04) mengungkapkan kesannya mengenai usaha yang dilakukan pengurus karena dapat menghadirkan para perumus dari LPM Psikogenesis.

“Bukan hanya ngeliat ke depan tapi juga usaha tuk menggali akar Psikogenesis yang nantinya akan memperkuat culture dan esensi dari berdirinya Psikogenesis. Bagaimana adik-adik ingin belajar, berkembang, dan menjadi profesional,” jelasnya.

Lebih jauh Dimas menyampaikan bahwa agenda harla dibuat tidak hanya untuk senang-senang saja tetapi juga diisi dengan diskusi berbagai topik dan mendapat pengalaman dengan berbagi pengetahuan, bukan hanya bagi pengurus namun juga bagi Dimas sendiri.

“Tapi dari diskusi bisa mendapatkan sharing knowledge. Bukan hanya bagi pengurus, tapi saya pribadi pun jadi mendapat ilmu baru,” tambahnya.

Dimas pun memberikan pesan agar tidak menjadikan waktu sebagai alasan untuk tidak bekerja dan menjalankan peran sebagai agen perubahan. Ia turut menyampaikan agar pengurus LPM Psikogenesis dapat bekerja tanpa mengharapkan popularitas maupun sanjungan.

“Jangan mengharapkan popularitas dan jangan mengharapkan sanjungan. Monumen yang dibangun bukan untuk dikagumi tapi untuk membawa perubahan,” tambahnya.

Selain Dimas, Aidhil Pratama yang merupakan Pemimpin Umum (PU) periode pertama LPM Psikogenesis turut menyampaikan kesannya setelah mengikuti harla. Aidhil mengaku kesan yang ia rasa dari tiap kepengurusan di Psikogenesis adalah semangatnya dalam mengurus lembaga.

“Kesan yang selalu saya rasa dari tiap kepengurusan di Psikogenesis adalah semangatnya dalam mengurus lembaga. Mudah-mudahan tetap terjaga sampai akhir masa jabatan,” tuturnya saat dihubungi melalui WhatsApp.

Kemudian, Aidhil turut mengungangkapkan bahwa selama diskusi berjalan, rangkaian topik pembahasan sudah terpenuhi melihat adanya pertukaran gagasan dan ide dari setiap angkatannya.

"Moderator sebaiknya mengefisienkan dan membatasi penggunaan waktu untuk kedepannya jika diadakan lagi diskusi online,” ujarnya.

Aidhil turut berharap agar LPM Psikogenesis bisa terus belajar hal-hal baru agar dapat bertransformasi menjadi media yang independen secara finansial dan keorganisasian.

”Untuk bertransformasi menjadi media yang independen secara finansial dan keorganisasian, setiap pengurus Psikogenesis setidaknya harus punya pengetahuan dan skill mumpuni, paling tidak di atas profesi lah (baca: LPM Profesi),” harapnya. (ZY)

Posting Komentar