Pembukaan Sains 2020 yang berlangsung di Ballroom Lt. 2 Menara Pinisi UNM, Sabtu (11/03)*
Sumber: Dok. Badan Pelaksanaan Sains UNM


Psikogenesis, Rabu (29/04)-Pelaksanaan Studi Alquran Intensif (Sains) akhirnya mulai dilaksanakan pada Senin (13/04) lalu dengan menggunakan sistem daring (dalam jaringan) setelah sempat mengalami keterlambatan karena terkendala pada pengalihan kepengurusan Badan Pelaksanaan Sains (BPS). 

Selain terkendala pada pengalihan kepengurusan, penerapan kebijakan Work From Home (WFH) dan Study From Home (SFH) turut mempengaruhi jadwal dan metode pelaksanaan program Sains. 

Sains merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan oleh dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan melakukan bimbingan membaca Alquran kepada mahasiswa sebagai salah satu penilaian untuk nilai akhir mata kuliah PAI yang dibimbing langsung oleh BPS. 

Salah satu panitia pelaksana Sains berinisial MWM mengungkapkan bahwa pembelajaran dilakukan melalui aplikasi Whatsapp dengan metode ceramah menggunakan Voice Note (VN). 

“Kita gunakan silabus yang lama saja dulu, bisa kita ajarkan perbaikan makhorijul huruf dan tahsin surah Al-Fatihah dan lanjutkan hukum bacaan, untuk para tutor agar bisa menjelaskan materinya semudah mungkin dipahami oleh mentinya walau hanya menggunakan VN,” jelasnya. 

Terkait efektivitas pelaksanaan program Sains yang dilaksanakan dua kali dalam sepekan ini, salah satu tutor yang berinisial AD menyampaikan kekhawatirannya akan keseriusan mahasiswa dalam mendengarkan materi.

“Kita takutkan itu jangan sampai mereka tidak serius dalam mendengarkan, barangkali mereka cuma mendengarkan VN dan merespon iya, tetapi mereka tidak mempraktekkan, secara online kurang efektif, kecuali kalau mau menyetor, tapi kalau mempelajari Alquran dan tajwid agak susah,” ungkapnya. 

Hal berbeda disampaikan oleh salah satu peserta Sains yang berinisial KM. Ia mengatakan bahwa meskipun dilakukan secara daring, pelaksanaan Sains sudah cukup efektif. 

“Pendapat saya tentang sains dengan sistem daring sudah cukup baik walaupun tak melakukannya secara tatap muka, saya rasa sudah cukup efektif,” tuturnya

KM juga menambahkan bahwa penyampaian tutor mudah dipahami dan telah berkoordinasi dengan tutor agar tidak menghambat waktu perkuliahan.

“Alhamdulillah penyampaian dari tutor sangat mudah untuk dipahami dan juga tutor memberitahu jika ada kesalahan dalam penyebutan ayat secara detail,” lanjutnya. 

Lebih jauh, program Sains yang dilaksanakan secara daring ini ditanggapi positif oleh Amri Rahman selaku dosen matakuliah PAI dan penanggung jawab program Sains. Ia menyetujui pelaksanaan Sains dengan sistem daring dan pengurus Sains pun dapat menyetor nilai lebih cepat sebelum Ujian Akhir Semester (UAS) untuk pertimbangan nilai mata kuliah PAI pada mahasiswa yang memprogramkan. 

“Saya kira bisa tetap dilaksanakan dalam bentuk daring, kalau pengurus Sains menyetor lebih cepat sebelum UAS maka dapat menjadi pertimbangan," tuturnya. (MI)

Posting Komentar