Pamflet jihad kemanusiaan API Sulawesi Selatan
Sumber: API Sulawesi Selatan
Psikogenesis, Minggu (05/03)- Asosiasi Psikologi Islam (API) Sulawesi Selatan dalam program Jihad Kemanusian memberikan layanan tanggap darurat psikologis terhadap dampak Coronavirus Disease (COVID-19) secara daring.

Ahmad Yasser Mansyur selaku koordinator relawan dalam program layanan ini mengungkapkan bahwa bentuk tanggapan dari perkembangan COVID-19 yang berdampak pada psikologis individu itu berupa takut, cemas, stres yang dapat mengakibatkan munculnya psikosomatis dan depresi.

"Ketakutan atau kecemasan individu yang sebelumnya mengalami demam, flu, batuk, stres dan lain sebagainya yang dipicu oleh berita-berita di berbagai media dan orang sekitar terkait corona," ungkapnya ketika dihubungi via Whatsapp.

Koordinator relawan yang akrab disapa Yasser ini menjelaskan bahwa relawan API terdiri dari 11 orang yang berasal dari berbagai universitas di Sulawesi Selatan. Para relawan telah siap dengan program dukungan kesehatan mental dengan pendekatan psiko-spiritual. 

"Relawan tersebut merupakan dosen psikologi dari UNM (baca: Universitas Negeri Makassar), UINAM (baca: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar), UNIBOS (baca: Universitas Bosowa), UNHAS (baca: Universitas Hasanuddin) dan UIT (baca: Universitas Indonesia Timur) Makassar serta IAIN (baca: Institut Agama Islam Negeri) Parepare," jelasnya.

Yasser menuturkan bahwa program ini telah dibuka sejak Minggu (16/03) dan hingga saat ini, relawan telah melakukan beberapa pendampingan terhadap klien dan adapula yang masih dalam tahap asesmen.

"Untuk hasilnya sudah ada yang masih dalam tahap proses konseling dan terapi. Dan ada juga yang sudah pulih kembali setelah diberikan edukasi," tuturnya.

Lebih jauh Yasser menambahkan bahwa program psiko-spiritual ini menyediakan jasa seperti pendampingan, psikoedukasi, konseling, psikoterapi, dan teknik intervensi lainnya yang dilakukan secara daring dan gratis.

"Penangananya itu dengan konseling dan pendekatan/ terapi psiko-spiritual, seperti teknik R+CBT (baca: Cognitive Behavior Teraphy) atau CBT religius, intervensi tauhid melalui sabar dan husznudzan, ibadah dan dzikir, pemberian psikoedukasi dan motivasi," tambahnya.

Yasser pun berharap agar dapat meningkatkan kesehatan mental dan kualitas keberagamaan masyarakat ditengah pandemi ini yang sejalan dengan motto API yakni barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya (Q.S Al-Ma'idah ayat 32).

"Untuk masyarakat Sulsel diharap menjaga kesehatan mentalnya dengan berfikir positif, sabar, dan senantisa menjalankan ibadah dengan khusyu', terutama dalam menyambut ramadhan dan menjadikan sebagai wahana pendidikan rohani dan sarana kesehatan mental ditengah wabah ini," harapnya. (UNCH)

Posting Komentar