Infografik edukasi mahasiswa psikologi komunikasi kelompok 6
Sumber: Dok. Kelompok 6 psikologi komunikasi F
Psikogenesis, Senin (11/05)-Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) ramai mengunggah pesan edukasi menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19) berdasarkan perspektif psikologi melalui media sosial. Pesan edukasi tersebut dibuat dalam bentuk poster, infografik, maupun video sebagai pemenuhan tugas mata kuliah psikologi klinis dan psikologi komunikasi. 

Nurfitriany Fakhri, salah satu dosen pengampu mata kuliah psikologi komunikasi ini mengungkapkan bahwa tugas tersebut diberikan karena infografik dapat memudahkan khalayak dalam memahami informasi yang disajikan. Selain itu, infografik dianggap sebagai media komunikasi kreatif dan kekinian serta tetap membuat mahasiswa belajar untuk menggali data yang akan disajikan dalam infografik. 

"Karena infografik sepenuhnya tersusun atas data/informasi valid yang kemudian divisualisasikan," ungkapnya. 

Sementara itu, Ismalandari Ismail selaku salah satu dosen pengampu mata kuliah psikologi klinis menerangkan bahwa tugas serupa pernah diberikan pada tahun sebelumnya. Hanya sehingga tahun ini mahasiswa difokuskan pada masalah pandemi COVID-19, sehingga mahasiswa tidak perlu kesulitan mencari masalah ditengah himbauan physical distancing. Selain itu, menurut Isma kondisi psikologis individu menjadi perhatian penting di tengah pandemi ini. 

"Tugas prevensi ini memang jadi luaran MK (baca: mata kuliah) psikologi klinis. Kalau tahun lalu mahasiswa bebas untuk menentukan prevensi apa yang diberikan berdasarkan identifikasi masalah yang di dapatkan, tapi khusus tahun ini agak berbeda, mereka lebih difokuskan pada kasus COVID," terangnya. 

Tugas infografik ini kemudian mendapat respon positif dari mahasiswa. Alfira Indrayani, salah satu mahasiswa kelas psikologi komunikasi ini menjelaskan bahwa tugas yang diberikan dapat membantu masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental. Hanya saja, menurut Alfi perlu adanya variasi informasi yang disajikan. Tidak hanya melulu soal pencegahan dan hal umum tentang COVID-19, tapi informasi penting lainnya seperti dampak ekonomi yang ditimbulkan dari pandemi namun tetap berdasar pada perspektif psikologi.

"Hanya saja mungkin variasi informasi yang disampaikan masih perlu ditambah karena kebanyakan orang bosan dengan bahasan yang itu-itu saja," jelasnya. 

Tanggapan lain datang dari Syarifah Indah Khaerunnisa. Ia mengaku bahwa tugas yang diberikan dapat bermanfaat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara menghadapi pandemi. 

"Apalagi yang dibahas berdasarkan perspektif psikologi, yang bisa membantu dalam mengatasi kecemasan masyarakat," akunya. 

Hal serupa disampaikan Bismi Fortuna Ibrahim. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah psikologi klinis ini menyampaikan antusiasmenya terhadap tugas yang diberikan. Menurutnya, meski di tengah pandemi mahasiswa tetap dapat memberikan edukasi psikologi kepada masyarakat. 

"Mungkin dengan adanya tugas poster ini kami juga bisa berpartisipasi dalam penanganan COVID-19 secara psikologisnya," tuturnya. 

Lebih jauh, Bismi pun berharap agar poster edukasi yang dibuat dapat bermanfaat bagi khalayak. Terutama dalam menghadapi masalah psikologis. 

"Utamanya yang saat ini mungkin lagi stres ditengah pandemi, atau yang mengalami kondisi psikologis lain misalnya kecemasan," harapnya. 

Harapan turut disampaikan Syarifah. Ia berharap agar tugas yang diberikan tidak hanya sebatas unggahan di media sosial namun informasi yang disajikan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Apa yang diposting bisa bermanfaat bagi semua orang yang melihatnya bukan hanya sekedar untuk like (baca: media sosial) semata," tandasnya. (ZN)

Posting Komentar