Ilustrasi tanggapan mahasiswa terkait subsidi kuota UNM
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis
Psikogenesis, Selasa (05/05)-Dalam Surat Edaran Nomor: 933/UN36/TU/2020 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pembelajaran dalam Rangka Menyikapi Kondisi Pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) di Lingkungan Universitas Negeri Makassar (UNM) poin 1C diterangkan bahwa mahasiswa aktif akan diberikan subsidi voucer kuota Internet senilai Rp. 50.000 dengan mendaftarkan nomor telepon dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) kepada Ketua Program Studi (Prodi) untuk diverifikasi dan dilaporkan ke provider telekomunikasi, kembali menuai kontroversi.

Kontroversi muncul setelah Tribun Timur menerbitkan berita yang berjudul “34 Ribu Mahasiswa UNM Terima Kuota Internet" dalam bentuk media cetak harian yang disebut tidak sesuai fakta yang ada.

Mahasiswa Fakultas Psikologi berinisial MF mengaku bingung setelah membaca berita tersebut, pasalnya ia merasa belum menerima subsidi kuota seperti yang dimaksudkan dalam berita. 

Setau saya wacana pemberian kuota internet (Surat Edaran Rektor Point 1C) ini sudah ada sejak tanggal 8 April. Yang pada tanggal itu sudah dilakukan pendataan kepada mahasiswa UNM, tapi perlu diketahui sampai hari ini belum ada kami (baca: mahasiswa) terima subsidi kuota tersebut,” terangnya.

Menurutnya, berita tersebut perlu diluruskan terlebih dahulu. Dalam berita juga dikatakan bahwa pihak Information and Communication Technology (ICT Center) UNM masih melakukan proses pendataan nomor telefon dan NIM mahasiswa. 

“Karena disini (baca: berita) dia bilang masih proses pendataan. Nah saya juga heran kenapa ada berita di salah satu media cetak yang mengatakan kami telah terima, jadi saya harap pihak-pihak terkait segera memberikan klarifikasi mengenai pemberitaan tersebut,” jelasnya saat dihubungi melalui WhatsApp

Tanggapan serupa datang dari seorang mahasiswa fakultas Seni dan Desain UNM berinisial DJ. Ia pun menanggapi berita terkait pembagian kuota kepada mahasiswa UNM dengan heran. Menurutnya, berita tersebut seolah-olah membuat para mahasiswa dianggap telah menikmati fasilitas berupa subsidi kuota tersebut.

“Saya sebagai mahasiswa UNM sendiri itu pertama kaget, karena belum selesai penjelasan tentang video yang rektor (baca: Husain Syam) kemarin ngomong kalau kita sudah dibagikan kuota, dan tiba-tiba lagi muncul lagi ini berita di koran padahal kita sebagai mahasiswa tidak dapat pi apa-apa,” terangnya.

DJ juga mengungkapkan bahwa ia mendapatkan dua kabar yang berbeda tentang narasumber pada berita tersebut.

“Ada yang bilang kalau itu orang (baca: narasumber) akui ji dia bilang begitu, tapi ada juga yang menyatakan bahwa dia tidak berkata seperti yang dicantumkan dalam berita. Masih simpang siur sih sebenarnya,” jelasnya. 

DJ pun mengungkapkan bahwa lebih baik dilakukan pergantian rektor kembali. Ia merasa malu dengan kalimat yang dilontarkan oleh Husain Syam selaku rektor UNM yang baru saja terangkat beberapa waktu lalu terkait kouta yang dimuat dalam berita tersebut. 

“Kasarnya itu, kalau bisa rektornya diganti. Karena rektor itu cuma sendiri, sedangkan ini mahasiswa katanya ada 34 ribu. Atau setidaknya jangan terlalu ingin menjadi baik di depan orang tapi nyatanya bikin malu, karena dia itu rektor dan mahasiswa-mahasiswanya akan protes ke dia," tuturnya. 

Lebih jauh DJ berharap agar pemberitaan terkait pembagian kuota UNM segera diberi kejelasan dan distribusi kuota kepada mahasiswa dapat segera terealiasasikan. 

"Semoga berita ini cepat diberi kejelasan dan jangan ada berita seperti ini lagi, janjinya juga ditepati karena yang akan dibagikan itu tidak sedikit jumlahnya,” jelasnya.

Harapan lain disampaikan oleh MF. Ia menyampaikan bahwa seharusnya yang patut diperhatikan saat ini ialah kesejahteraan para orang tua yang pekerjaannya terkena dampak COVID-19 namun akan kembali melakukan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT).

"Mending pihak birokrat pikirkan bagaimana nasib orang tua mahasiswa yang terkena dampak COVID-19, dalam waktu dekat ini mereka sudah harus kembali membayar uang kuliah tunggal, otomatis banyak dari orang tua mahasiswa yang pendapatannya menurun akibat wabah ini,” harapnya. (ZY)

Posting Komentar