ilustrasi pembagian subsidi voucher kuota UNM.
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis
Psikogenesis, Kamis (14/05)- Realisasi Subsidi voucher kuota senilai Rp 50.000,- kepada mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) mulai dapat dirasakan sejak Jumat (08/05). Namun, rupanya masih ada mahasiswa yang belum mendapatkan voucher kuota tersebut. 


Muh. Nizar Rusdi, mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) UNM angkatan 2016 ini mengaku kecewa karena belum dapat mendapatkan subsidi voucher kuota yang telah dapat diterima oleh Mahasiswa lain.

“Sebenarnya, agak kecewa sih, posisinya juga lagi butuh,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Saso ini.

Meski begitu, Saso menambahkan bahwa setelah mendapatkan penjelasan mengenai penyaluran voucher kuota, ia hanya bisa bersabar dan menunggu pembagian subsidi tersebut. 

“Beberapa kondisi yang memungkinkan terhambat dapatkan kuotanya jadi lebih sabar ji buat tunggu,” tambahnya. 

Senada dengan Saso, mahasiswa FPsi UNM angkatan 2019 berinisial NQ juga mengungkapkan rasa kecewanya atas keterlambatan pembagian subsidi voucher kuota yang juga turut dirasa teman-temannya.

“Bukan cuman saya saja yang merasakannya, banyak teman-teman saya masih belum mendapatkan kuota subsidi tersebut,” tutur NQ. 

Tak hanya itu, salah seorang mahasiswa FPsi UNM angkatan 2018 berinisial BP pun juga mengatakan hal yang sana. Awalnya ia berpikir akan tetap mendapat voucher kuota yang disubsidikan. Tetapi sampai sekarang voucher kuota yang dijanjikan tak kunjung diperoleh.

“Saya pikir cuman saya yang belum dapat, ternyata banyak juga yang belum dapat,” terangnya.

BP pun mengaku dirugikan atas hal tersebut karena mengganggu proses perkuliahan yang dijalankan.

“Pernah di satu waktu kuota saya habis, karena sekarang lagi SFH (baca:School From Home), ortu (baca: orang tua) mengira juga kita libur, jadi tidak diberi uang jajan,” tambah BP saat dihubungi via WhatsApp

BP pun mengharapkan kejelasan informasi terkait subsidi voucher kuota dari pihak kampus. 

“Karena banyak yang kurang tau soal ini,” harapnya.

NQ sendiri berharap agar kendala yang terjadi dapat segera diperbaiki sehingga semua mahasiswa mendapatkan subsidi voucher kuota yang telah dijanjikan.

 “Saya harap semoga secepatnya, sebelum perkuliahan selesai,” harapnya.

Subsidi voucher kuota yang belum terbagi secara merata ini pun kemudian dikonfirmasi oleh Ahmad Ridfah selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) FPsi UNM. Ridfah menerangkan FPsi UNM sendiri terhitung dari 885 nama Mahasiswa yang dikirimkan ke Information and Communication Technologies (ICT) UNM, terdapat 143 nama yang dikembalikan ke pihak fakultas karena bermasalah. 

“Nah ke 143 nama itu telah dikirimkan ke perwakilan angkatan untuk diverifikasi ulang,” paparnya.

Dosen pengampuh mata kuliah psikometri lanjut ini memaparkan bahwa 143 nama yang dikembalikan tersebut bermasalah karena kesalahan memasukkan nomor, keliru menuliskan provider, kartu sudah mati (expired), kartu dalam masa tenggang, atau kartu yang tidak punya pulsa sama sekali.

“Karena nomornya bermasalah sehingga tidak dapat dikirimkan kuotanya,” ungkap Ridfah.

Mengingat surat edaran rektor tentang pembagian subsidi voucher kuota yang dikeluarkan sejak Rabu (08/04) lalu, maka seharusnya subsidi voucher kuota terhitung sedari April, hanya saja yang terbagi adalah voucher kuota untuk bulan Mei. Menanggapi hal ini, Ridfah hanya dapat menunggu realisasinya. 

“Kalau lihat edaran memang begitu, semoga realisasinya juga sama. Kita tunggu saja,” jelasnya.

Sebagai penutup, Ridfah berharap agar subsidi voucher kuota yang telah dibagikan tidak dipergunakan untuk bermain game dan menonton Drakor (baca: Drama Korea) melainkan untuk belajar, seperti mengikuti Webinar atau melihat video pembelajaran di YouTube.

“Soalnya sudah ada beberapa perkuliahan yang berakhir, tinggal UAS (baca: Ujian Akhir Semester),” harapnya. 

Sampai berita ini diterbitkan, proses verifikasi ulang terhadap 143 Mahasiswa masih berlangsung melalui perwakilan masing-masing angkatan. (BLU)

Posting Komentar