Gunakan Konsep Panggung Ekspresi, LK UNM Kembali Aksi

Aksi LK UNM Tuntut Subsidi UKT dan Transparansi Unit Cost di depan gedung Pinisi UNM
Sumber: Dok. LPM Psikogenesis

Psikogenesis, Selasa (07/07)-Lembaga Kemahasiswaan (LK) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi dengan konsep panggung ekspresi yang mengangkat isu subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan transparansi unit cost (baca: satuan biaya) di depan gedung Pinisi UNM, Senin (06/07). 

Menteri Sosial dan Politik (Mensospol) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM periode 2019-2020, Risal Apandi mengungkapkan bahwa aksi kali ini masih merupakan aksi lanjutan karena kebijakan UNM hingga saat ini dianggap belum sesuai.

“Kebijakan yang UNM keluarkan sampai saat ini kebijakan yang tidak sesuai dengan kondisi sekarang dari Permendikbud (Baca: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Nomor 25 Tahun 2020 itu jelas agak lemah jika mau dibandingkan dengan peraturan menteri sebelumnya harusnya menteri juga mengeluarkan kebijakan yang sifatnya radikal,” ungkapnya.

Mahasiswa yang kerap disapa Ical ini juga menjelaskan bahwa meski telah ada pertemuan singkat, namun masih diperlukan dialog langsung dengan Rektor UNM hingga didapatkan titik temu dari keresahan LK saat ini. 

“Kami dilembaga kemahasiswaan se-Universitas Negeri Makassar itu belum mendapatkan jawaban lugas jawaban tegas dari apa yang menjadi tuntutan teman-teman lembaga kemahasiswaan,” jelasnya.

Setelah melakukan aksi beberapa kali, Ical menegaskan bahwa aksi kali ini masih lebih halus dan akan dilaksanakan dengan radikal jika pihak UNM tak kunjung menanggapi serius tuntutan dari aksi LK. Pemilihan waktu malam hari ini juga dipilih agar aksi dapat dilaksanakan lebih lama. 

“Tidak menutup kemungkinan ke depan teman-teman akan lebih vulgar, akan lebih keras, akan lebih radikal,” tegasnya.

Lebih jauh, Ical juga berharap agar tuntutan yang mendasar kali ini dapat membuahkan hasil berupa kejelasan terkait pembiayaan unit cost dan kebijakan pemotongan UKT secara general. 

“Apapun yang menjadi tuntutan teman-teman harusnya dapat dijawab dengan kebijakan radikal pula,” harapnya. (BYMX)