Tim Peduli Masaba 
Sumber: Dok. Tim Peduli Masamba

Psikogenesis, Minggu (02/08)-Bentuk kepedulian terhadap korban bencana banjir bandang, tim relawan Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan kegiatan  Peduli Masamba dengan tema “Berbagi Keceriaan untuk Masamba” yang berlangsung pada Sabtu hingga Minggu (01-02/08) di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara.

Salah satu relawan yang ikut serta dalam kegiatan ini adalah Muhammad Al-Fayed, Staf Kementerian Pengabdian Kepada Masyarakat (Kemenpema) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) FPsi UNM. Ia memaparkan bahwa tujuan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tema yang telah diusung.

“Kami disini mencoba untuk memberikan keceriaan, mengembalikan semangat untuk para korban bencana alam Masamba,” paparnya.

Mahasiswa yang kerap disapa Fayed ini juga menjelaskan rangkaian kegiatan yang berlangsung. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini mengikutsertakan anak-anak, remaja dan orang tua. Untuk anak-anak agenda yang diadakan berupa bermain bersama tim relawan. Sementara itu, untuk remaja diberikan konseling sebaya dan pelatihan kerajinan. Sedangkan orangtua disediakan sesi sharing.

Sharing yang dipandu langsung oleh Ibunda Asniar Khumas,” jelasnya.

Selain itu, tim relawan yang terdiri dari Asniar Khumas selaku pendamping relawan dan hampir 20 mahasiswa FPsi UNM yang tergabung dari Parepare maupun Makassar ini telah melakukan beberapa kegiatan lain. Kegiatan tersebut berupa koordinasi dan terjun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi, serta membagikan donasi yang terkumpul.

Fayed pun menambahkan bahwa donasi yang dimaksud merupakan donasi yang berasal dari berbagai organisasi, yakni Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Sulawesi Selatan (Kagama Sulsel), Kagama Care, Kema FPsi UNM, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Psikologi UNM, Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI), Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO), Ikatan Keluarga Masyarakat Parepare, dan IKA Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Parepare angkatan 91. 

Sampai saat ini, Fayed  mengungkapkan meskipun terdapat kendala, kondisi di lokasi telah mampu memenuhi kebutuhan primer dan telah dilakukan perbaikan dan penormalan daerah yang terkena bencana. Adapun kendala dimaksud Fayed adalah sulitnya mengatur dan mengorganisir anak-anak dalam berteman dan bermain, beberapa teman yang sedikit terkendala bahasa serta logat yang agak berbeda, berbentrokannya kegiatan dengan relawan lain yang memiliki jadwal kegiatan yang sama maupun berbeda.

“Disisi lain, untuk tim sendiri semua kendala yang terjadi di lapangan masih bisa diantisipasi,” singkat mahasiswa angkatan 2017 ini.

Fayed juga mengatakan bahwa banyak harapan yang tim relawan inginkan namun ada satu harapan paling besar yang ia utarakan. 

“Bagi kami semua yaitu untuk saudara-saudara kami dan Masamba kembali menjadi kota yang indah dan lebih kuat dari sebelumnya,” harapnya. (BLU)

Posting Komentar