Forum Psikologi (Fosil) yang diselenggarakan oleh BEM Kema FPsi UNM melalui Zoom Cloud Meeting, Minggu (30/08).

Psikogenesis, Senin (31/08)-Forum Psikologi (Fosil) dengan tema "Kenali Diri: Belajar Itu Ada Seninya" yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) berhasil digelar melalui Zoom Cloud Meeting pada Minggu (30/08).

Tri Sugiarti selaku pemateri dalam Fosil kali ini menyampaikan bahwa ada beberapa tipe pembelajaran. Tipe-tipe tersebut berupa belajar sinyal alias conditioning ala Pavlov, belajar perangsang-reaksi dengan mendapat penguatan atau peneguhan alias conditioning ala Skinner, belajar membentuk rangkaian gerak-gerak atau chaining motoric, belajar asosiasi verbal atau chaining verbal, belajar diskriminasi yang jamak atau multiple discrimination, belajar konsep, belajar kaidah, hingga belajar memecahkan masalah.

Lebih lanjut, Tri menjelaskan tentang tipe belajar sinyal yang memudahkan seseorang mengingat dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan hal lain.

“Dengan belajar menggunakan teknik conditioning Pavlov ini, kita akan mudah mengingat  dengan mengingatnya identik dengan sesuatu hal," ujarnya. 

Tri melanjutkan bahwa tipe belajar kedua adalah belajar stimulus respon dengan penguatan belajar. Seseorang belajar berdasarkan hal-hal yang menguatkan dan memberi semangat untuk belajar.

“Misalnya saat kita belajar di kelas dan kita mendapatkan applause atau kita bertemu dengan teman baik di kelas itu, bisa jadi penguatan untuk kita lebih semangat belajar di kelas," ungkapnya. 

Sementara itu, tipe belajar dengan membentuk rangkaian gerak gerik dilakukan dengan memanfaatkan kreatifitas dan gerakan untuk belajar.

“Untuk membatu ingatan kita, membentuk rangkaian gerak gerik ini butuh kreatifitas dan gerakan kita, contohnya seperti membuat mind mapping," jelas Tri.

Tipe belajar selanjutnya adalah chain verbal. Cara belajar ini dilakukan dengan membuat singkatan baru untuk istilah-istilah yang akan dipelajari.

“Dari singkatan itulah kita bisa mulai menghafal atau mengingat," tutur Tri. 

Tri turut memaparkan terkait belajar diskriminasi jamak. Tipe belajar ini fokus pada cara seseorang untuk membedakan 2 teori yang berbeda.

“Bagaimana cara kita membedakan antara teori yang satu dengan teori yang lain," paparnya. 

Selanjutnya, Tri menjelaskan sedikit tentang belajar konsep, yakni seseorang akan membedakan dua teori dengan cara lebih spesifik mengenal ciri khusus yang melekat pada teori terkait.

“Kalau yang belajar konsep, ini juga membedakan tapi dengan cara lebih spesifik," terangnya. 

Sedangkan, untuk tipe belajar kaidah, terkait dengan pemahaman mengenai penerapan teori yang telah dipelajari. 

“Pemahaman terkait kapan kita bisa menggunakan atau menerapkan teori atau materi yang telah kita pelajari,” jelasnya. 

Terakhir, Tri menjelaskan tentang belajar memecahkan masalah. Pembelajaran ini dilakukan dengan melihat contoh-contoh kasus.

“Belajar memecahkan masalah atau problem solving ini kita akan belajar melalui kasus-kasus dan menyelesaikan masalah dari kasus terkait,” tambahnya. 

Tri pun menutup materi dengan memberi tips dalam belajar. Menurutnya, seseorang harus memahami diri sendiri terlebih dahulu, cara belajar yang disenangi, kemudian mempelajari cara mengembangkan cara belajar.

“Semuanya berawal dari kita yang harus memahami, apa sih kelebihan kita, apa yang membuat kita berbeda dari orang lain dan kita harus paham kita bosan belajar itu karena apa? Atau kita menganalisa, saya gagal belajar itu karena apa?,” pungkasnya. (DAL) 

Posting Komentar