Praktikum mata kuliah Metode Penelitian Eksperimen
Sumber: Sumber: Dok. Pribadi Tony Nugraha J


Psikogenesis, Minggu (30/08)- Praktikum mata kuliah Metode Penelitian Eksperimen di Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) pada tahun ajaran 2020/2021 ditiadakan.

Lukman selaku koordinator dosen mata kuliah Metode Penelitian Eksperimen mengonfirmasi hal tersebut.

"Tidak ada praktikum dasar tidak ada praktikum lanjutan atau aplikasi,” ungkapnya.

Lukman kemudian memaparkan pertimbangan ditiadakannya praktikum mata kuliah Metode Penelitian Eksperimen yakni masa pandemi Corona Virusdisease (COVID-19) yang belum usai serta surat edaran Rektor UNM. 

"Karena edaran dari rektor bilang semua praktikum ditiadakan. Kecuali yang memang benar-benar harus ada di lab, yang harus pakai bahan di lab,” ucapnya.

Baca: Sikapi Pandemi, UNM Keluarkan Kebijakan Baru

Lebih lanjut, Lukman menjelaskan bahwa praktikum mata kuliah Metode Penelitian Eksperimen yang biasanya dilakukan di laboratorium kini digantikan dengan penelitian secara daring (dalam jaringan) dan hanya dilaksanakan satu kali di semester ini.

"Praktikumnya yang harus online, saya punya contohnya penelitian eksperimen yang online. Bukan praktikum online tapi penelitian online,” tuturnya.

Terkait keterampilan yang tidak diperoleh mahasiswa bila praktikum ditiadakan, Lukman menyampaikan bahwa meskipun mahasiswa hanya sekali melakukan penelitian eksperimen namun dipahami, maka dianggap mahasiswa mampu melakukan penelitian eksperimen.

"Jadi kalau ditanya skill-nya, biar kita melakukan berulang-ulang tapi mudah, nda masalah ji. Tapi kalau 1 kali nah susah, nah begitulah,” jelasnya.

Lebih jauh, Lukman memaparkan bahwa keterampilan dapat dicapai apabila mahasiswa memahami dasar-dasar penelitian eksperimen serta melakukannya sesuai dengan panduan.

"Keterampilan bisa dicapai jika mahasiswa paham dari awal dasar-dasar ini dan melakukan prosedur sesuai panduan," jelasnya.

Lukman pun menambahkan bahwa melakukan praktikum eksperimen berkali-kali tidak menjamin pemahaman mengenai rancangan eksperimen dasar. 

"Tapi penjelasan tentang rancangan yang benar lebih utama dari melakukan berulang-ulang tapi tidak paham dasarnya," tambahnya.

Selanjutnya, Lukman mengungkapkan bahwa mahasiswa akan merancang dan mereplikasi penelitian online yang bisa dilakukan dalam jangka waktu enam minggu. Kemudian, di minggu selanjutnya mahasiswa akan mempresentasikan hasil penelitiannya.

"Di minggu ketujuh itu presentasi, presentasi yang dia lakukan. Jadi mungkin paralel kelasnya bersamaan di final test,” ungkapnya.

Sementara itu, bobot penilaian juga dibuat berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni nilai penelitian berbobot 30%. Sedangkan tahun sebelumnya berbobot 60% yang terbagi atas 30% eksperimen dasar dan 30% eksperimen lanjutan. Kemudian ditambah nilai kuis dengan bobot 70%.

"70% itu didapat dari semua pertemuan. Kan ada 7 pertemuan untuk teori, semua pertemuan itu ada kuisnya,” tambahnya.

Terkait pemeriksaan tugas mata kuliah Metode Penelitian Eksperimen yang terkenal sangat ketat, Lukman menegaskan bahwa penelitian eksperimen kali ini pun akan diperiksa dengan sangat ketat meskipun dilakukan secara daring.

"Kalau dulu 5 atau 6 praktikum itukan pemeriksaannya ketat. Kalau 1 berarti sangat ketat sekali. Bahkan mungkin nanti kalau dulu itu bahkan tidak ada cek plagiasi jadi mungkin nanti itu sudah ada dipakai cek plagiasi,” jelasnya.

Terakhir, Lukman menyampaikan harapannya kepada mahasiswa agar dapat melakukan penelitian eksperimen serta mempublikasikannya.

"Hasilnya itu dia tampilkan dalam bentuk poster," harapnya. (OA)

Posting Komentar