Slide PowerPoint Program Kerja Kementerian Sosial dan Politik (Kemensospol), BEM Kema FPsi UNM. 
Sumber: Dok. BEM Kema FPsi UNM 

Psikogenesis, Selasa (01/09)-Training Advokasi merupakan Program Kerja (Proker) dibawah tanggung jawab Kementrian Sosial dan Politik (Kemensospol) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang semula akan digelar pada Kamis-Minggu (27-30/08) diundur. 

Menteri Sosial dan Politik (Mensospol), Awan Ilmiah menjelaskan bahwa keterlambatan kegiatan ini disebabkan oleh adanya perubahan konsep luring ke daring, sehingga harus dilakukan penyusunan konsep ulang. Ia pun mengaku sempat kebingungan terkait cara untuk menggelar kegiatan tersebut. 

“Kemudian kami mencoba mendiskusikan ke Maperwa (Komisi III) dia menyarankan untuk mencari tahu kegiatan lembaga lain yang melaksanakan kegiatan yang pelatihan. Jadi berselang kami mencari referensi tentang kegiatan dan baru di bulan ini kami mengetahui ada kegiatan pelatihan lewat online,” jelasnya. 

Awan Ilmiah juga menyampaikan bahwa Training Advokasi masih jauh dari kata matang untuk digelar sesuai dengan matriks. 

“Saya masih belum bisa katakan jadwal tepatnya, karena masih dalam pembicaraan. Dan setahu ku lagi padat ki agenda di matriks,” terangnya saat dihubungi melalui WhatsApp

Saat ditanyai soal persiapan, Awan menanggapi bahwa persiapan yang dilakukan baru sampai pada konsep dan membangun relasi ke universitas lain yang memiliki Program Studi (Prodi) Psikologi.

“Baru konsep dan bangun relasi ke kampus yang ada psikologinya (baca: Prodi Psikologi),” pungkasnya.

Awan pun menuturkan bahwa pihaknya masih menimbang terkait penggunaan sistem kepanitiaan. Ia pun menjelaskan bahwa kepanitiaan masih dalam pembicaraan dengan melihat situasi saat ini untuk tidak terlalu melibatkan banyak orang.

“Kalau ini masuk dalam pembicaraan, dulunya mau pakai panitia dalam situasi sekarang masih diperbincangkan mau pake panitia atau tidak. Dari beberapa training dengan situasi sekarang yang kami tanya, katanya tidak terlalu memakan banyak orang,” jelasnya.

Kemudian, Awan melanjutkan bahwa pelaksanaan Training Advokasi ini sendiri kemungkinan besar akan diadakan secara daring. 

“Tapi ini belum bisa dipastikan, karena masih dalam pembicaraan,” tambahnya.

Lebih jauh, Awan berharap agar Trainig Advokasi dapat menghasilkan kader yang lebih peka serta responsif terhadap isu-isu sosial yang ada di masyarakat. 

“Bisa terlaksana dengan baik,” tutupnya. (ZY)

Posting Komentar