Webinar  kesehatan oleh GenBI Unhas 
Sumber: Dok. GenBI Unhas 

Generasi Baru Indonesia Komisariat Universitas Hasanuddin (GenBI Unhas) telah megadakan Webinar Kesehatan dengan mengangkat tema Looking Through Different Lenses: Kebijakan Publik di Bidang Kesehatan dalam Mengatasi COVID-19 di Indonesia pada  Sabtu (31/10). 

GenBI Unhas mengangkat tema tersebut karena melihat adanya kegagapan Indonesia menangani pandemi itu sendiri. Webinar ini bertujuan untuk mengedukasi para peserta webinar terkait pentingnya aspek kesehatan dalam kebijakan publik. 

Webinar yang dipandu oleh dr. Iin Fadhilah Utami Tamasse, menghadirkan beberapa narasumber dari latar belakang yang beragam untuk mengulik dari perspektif berbeda-beda. Masing-masing narasumber tersebut adalah dr. Erwan Tri Sulistyo, M.Kes (Kepala Seksi Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan), dr. Muh. Firdaus Kasim, M.Sc (Team Leader for National Pandemic Preparedness & Response Survey at WHO) dan dr Andrew W. Mantong, S.Sos, M. Sc. (Peneliti Centre for Strategic and International Studies). Webinar ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh 234 peserta dari berbagai kalangan. 

“Adapun langkah-langkah infrastruktural yakni meningkatkan kapasitas alkes, faskes dan nakes, memproduksi vaksin, mengamankan rantai pasokan, dan melanjutkan investasi,” tutur  dr. Andrew W. Mantong mengenai kebijakan publik dalam mengatasi pandemi. 

“Pemikiran untuk melakukan lockdown massive sudah mulai ditinggalkan, karena the first thing first do not harm, artinya yang harus kita lakukan adalah tidak boleh membahayakan orang lain dan lockdown memiliki dampak cukup besar jadi kita harus sangat hati-hati jika ingin melaksanakan lockdown atau PSBB kembali,” pernyataan dr. Muh. Firdaus Kasim, tentang keberlakuan lockdown atau PSBB di Indonesia.

“Beberapa regulasi yang ditanda tangani langsung oleh Gubernur, disamping ini ada juga regulasi yang dibuat oleh bapak Kesehatan Dinas Provinsi. Bagaimana kaitannya dengan upaya pengendalian yang dilakukan oleh Provinsi Sulawesi Selatan maupun Dinas Kesehatan dalam menjabarkan kebijak-kebijakan tersebut di Kabupeten/Kota. Pertama, Surat Edaran Gubernur Alur Rujukan Pasien COVID-19, kemudian ada Keputusan Gubernur Tentang Penetapan Nakes Pendukung Layanan Lab COVID-19, Keputusan Gubernur Tentang Penetapan Ruman Sakit Rujukan dan Peraturan Gubernur Tentang Penerapan Disiplin & Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan,” ujar dr. Erwan Tri Sulistyo, dalam penetapan regulasi yang ada di Sulawesi Selatan.

Nandito yang merupakan Ketua Panitia Webinar Kesehatan mengatakan bahwa semoga webinar yang diadakan dapat membuat masyarakat sadar akan situasi yang terjadi. 

"Semoga dengan webinar yang menawarkan beberapa perspektif ini bisa membuat kita sadar akan keadaan yang ada. Dalam artian ini, kesadaran ini mesti berada pada tahap sadar akan kebijakan publik yang dilakukan pemerintah dan sadar akan tugasnya sebagai masyarakat," katanya. 

GenBI Unhas berharap setelah mengadakan webinar ini, para peserta dapat memahami pentingnya aspek kesehatan dalam kebijakan publik.

Posting Komentar