Laman SYAM-OK.
Sumber: Dokumentasi Pribadi LPM Psikogenesis.

Psikogenesis, Minggu (21/02)-Penggunaan System and Application Management Open Knowledge (SYAM-OK) di Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk kegiatan perkuliahan semester genap Tahun Akademik (TA) 2020/2021 mulai mendapat sejumlah tanggapan dari mahasiswa dan dosen. 

Mahasiswa FPsi angkatan 2020 berinisial NA menyebutkan jika salah satu kendala yang sering kali ia hadapi adalah kegagalan sistem, sehingga laman SYAM-OK tidak dapat diakses. 

“Menurut saya, SYAM OK sekarang yang sudah di-upgrade (baca: perbarui) tidak terlalu mudah dipahami dan server down (baca: kegagalan sistem) sangat sering terjadi, teman-teman saya juga mengeluhkan hal yang sama apalagi setiap mata kuliah mewajibkan untuk tetap membuka SYAM-OK,” ungkapnya. 

Tanggapan lain datang dari RF, mahasiswa angkatan 2018 ini mengapresiasi usaha UNM dalam menggunakan SYAM-OK sebagai media pembelajaran di UNM. 

“Saya sangat apresiasi ini UNM karena sudah buat portal belajar sendiri, akan tetapi kalau masih belum bisa maksimal sebaiknya jangan digunakan dulu, karena kami sebagai mahasiswa sendiri merasa dirugikan, seperti website (baca: laman) yang lambat padahal waktu absen sudah mendesak, sebaiknya dimaksimalkan dulu baru digunakan ini SYAM-OK,” ujarnya. 

Tak jauh berbeda dari pendapat NA dan RF, Irdianti selaku dosen juga memaparkan bahwa keberadaan SYAM-OK telah memfasilitasi pembelajaran yang lebih fleksibel, namun setelah penggunaan terjadi overload. Entah itu karena masalah jaringan atau jumlah pengakses yang banyak. 

"Karena ini mungkin aplikasi, tentunya butuh sosialiasi lebih jauh lagi terkait secara teknis bagi tim dosen sendiri agar efektif dalam menggunakan segala fitur yang tersedia di SYAM-OK," tuturnya. 

Lebih jauh, RF menyarankan agar penggunaan SYAM-OK dievaluasi atau diuji coba terlebih dahulu sebelum digunakan mahasiswa dan dosen secara luas. 

“Sebenarnya kita harus mendukung dulu birokrat yang menginisiasi portal belajar sendiri, tapi kalau belum maksimal sepertinya tidak usah digunakan dulu, jadi untuk sekarang saya masih lebih pilih gunakan classroom (baca: Google Classroom), atau zoom/gmeet (baca: Zoom Cloud Meeting/Google Meet),” ujarnya. 

Harapan yang sama juga disampaikan ZA agar terdapat solusi untuk meminimalisir terjadinya kegagalan sistem agar benar-benar dapat membantu mahasiswa selama pembelajaran daring. 

“SYAM-OK ini bisa jadi website yang benar-benar membantu mahasiswa, jadi mungkin bisa dicarikan solusi terkait server yang sering down harusnya seperti apa biar meminimalisir kejadian itu,” tutupnya. 

Menanggapi komentar mahasiswa maupun dosen terkait pengguna SYAM-OK, Haerani Nur selaku Ketua Jurusan FPsi UNM menjelaskan bahwa SYAM-OK sudah ditetapkan Universitas sebagai platform resmi untuk kuliah daring, sehingga perlu dimaksimalkan penggunannya. 

"Intinya, sudah ditetapkan universitas," pungkasnya. 

Dosen yang kerap disapa Ira ini juga menambahkan bahwa dosen dapat  menggunakan media perkuliahan lain sebagai alternatif, apabila terjadi kendala dalam penggunaannya. 

"Alternatif lain digunakan  pada saat down, tapi drop materi dan kegiatan mahasiswa tetap di SYAM-OK," tutupnya.(EHRE/BLU).

Posting Komentar